Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Paham Kebangsaan Menurut Soekarno

KOMPAS.com - Soekarno adalah salah satu tokoh yang mencetuskan konsep atau paham kebangsaan Indonesia.

Konsepi paham kebangsaan menurut Soekarno lebih mengacu pada Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia.

Soekarno telah merancang konsep kebangsaan sejak sebelum Indonesia merdeka.

Tumbuhnya pandangan kebangsaan Soekarno

Pandangan kebangsaan Soekarno telah tumbuh sejak ia menempa pendidikan di sekolah lanjutan tingkat menengah Belanda, Hogere Burger School (HBS), di Surabaya pada 1915.

Selama bersekolah di Surabaya, Soekarno tinggal di rumah seorang tokoh pergerakan nasional sekaligus salah satu pendiri Sarekat Islam, H.O.S. Tjokroaminoto, yang merupakan rekan ayahnya.

Di sanalah, Soekarno mulai berkenalan dengan tokoh-tokoh pergerakan lainnya.

Ia juga aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang menjadi bagian dari Budi Utomo.

Budi Utomo merupakan organisasi pertama yang mencetuskan paham kebangsaan dan nasionalisme Indonesia melalui lahirnya Sumpah Pemuda.

Oleh karena itu, sejak awal, konsep kebangsaan yang dirancang Soekarno adalah tentang nasionalisme dan bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia.  

Ketika berkuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng (kini Institut Teknologi Bandung atau ITB), pandangan kebangsaan Soekarno semakin berkembang.

Selama di Bandung, ia tinggal di kediaman Haji Sanusi yang merupakan anggota Sarekat Islam.

Interaksi dengan sejumlah tokoh perjuangan, seperti seperti Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, Dr Douwe Dekker, yang kala itu memimpin National Indische Partij, turut membawa pengaruh dalam konsep kebangsaan Soekarno.

Pada 1927, Soekarno kemudian mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) sebagai jalan dan strategi mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia.

Ketika Belanda memenjarakannya karena aktivitasnya di PNI, Soekarno kemudian menulis sebuah naskah pidato pembelaan berjudul Indonesia Menggugat.

Pidato pembelaan yang dibacakan di pengadilan pemerintah kolonial Belanda itu, banyak menyiratkan pandangan Soekarno tentang konsep kebangsaan.

Ia dengan tegas menentang kolonialisme Belanda dan menyatakan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia.

Menurutnya, bangsa Indonesia memiliki kepercayaan teguh untuk bisa lepas dari penjajahan Belanda.

"Suatu negara dapat berdiri tanpa tank dan meriam. Akan tetapi, suatu bangsa tidak mungkin bertahan tanpa kepercayaan. Ya, kepercayaan, dan itulah yang kami punyai. Itulah senjata rahasia kami," ujar Soekarno dalam pidato Indonesia Menggugat di depan pengadilan Belanda.

Pancasila dan konsep kebangsaan Soekarno

Ketika Indonesia semakin dekat dengan kemerdekaan, Soekarno kemudian menuangkan pemikirannya tentang konsep kebangsaan dalam rumusan Pancasila sebagai dasar negara.

Rumusan dasar negara itu disampaikan Soekarno dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada 1 Juni 1945.

Kala itu, Sukarno mengusulkan lima asas dasar negara yang kemudian disebut Pancasila, yakni:

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan yang Maha Esa

Melalui Pancasila, Soekarno menegaskan bahwa bangsa adalah salah satu syarat utama dalam mendirikan sebuah negara.

Oleh karena itu, dalam rumusan itu, Soekarno meletakkan kebangsaan Indonesia di urutan pertama.

Paham kebangsaan Soekarno menekankan pada persatuan dan keseteraan antargolongan.

Soekarno kembali menegaskan kebangsaan Indonesia yang merdeka tersebut dalam teks Proklamasi, yakni pada kalimat "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia".

Dalam kalimat itu, Soekarno memberi penekanan pada kata 'bangsa Indonesia', yang artinya Indonesia adalah bangsa berdaulat dan merdeka, bukan lagi rakyat jajahan negara lain.

Referensi:

  • Soekarno. 2006. Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno. Indonesia: Media Pressindo.
  • Adams, Cindy. 2018. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Bung Karno.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/08/10/130000179/paham-kebangsaan-menurut-soekarno

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke