Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Legenda Timor Leste: Persahabatan Anak Lelaki dan Buaya

Menurut cerita yang beredar, Timor Leste terbentuk dari buaya yang sudah meninggal dan berubah menjadi pulau.

Buaya tersebut sebelumnya memiliki sahabat seorang anak laki-laki yang telah menyelamatkan nyawanya.

Legenda munculnya Timor Leste

Menurut cerita rakyat, Timor Leste terbentuk dari persahabatan seekor buaya dengan seorang anak laki-laki.

Dikisahkan, dahulu kala, ada seekor buaya kecil yang hidup di rawa-rawa dan jauh dari pantai.

Buaya kecil itu memiliki mimpi untuk menjadi buaya besar.

Akan tetapi, buaya kecil itu kesulitan mendapatkan makanan sehingga tubuhnya lemah.

Buaya itu kemudian pergi ke laut lepas untuk mencari makanan demi mewujudkan mimpinya menjadi buaya besar.

Karena jarak ke laut lepas sangat jauh, buaya kecil itu semakin lemah hingga merasa putus asa di tengah perjalanan.

Buaya kecil itu pun pasrah jika kematian segera menemuinya.

Saat itulah muncul seorang anak kecil yang menyelamatkan buaya itu.

Buaya kecil itu berterima kasih kepada anak kecil tersebut dan berjanji akan menepati segala permintaan yang dia inginkan.

Seiring berjalannya waktu, buaya kecil itu tumbuh menjadi buaya yang besar dan kuat.

Sementara itu, anak kecil yang menyelamatkan buaya tersebut juga tumbuh menjadi lelaki dewasa.

Anak laki-laki itu kemudian pergi ke pantai dan memanggil buaya untuk mengantarkannya melihat dunia.

Buaya tersebut menepati janji dan membiarkan sang anak menumpang di punggungnya dan membawa dia berkeliling lautan.

Mereka berdua kemudian memulai perjalanan mengarungi lautan ke arah timur mengikuti matahari.

Si buaya dan anak lelaki itu mengarungi lautan selama puluhan tahun.

Sang buaya merasa kematiannya sudah dekat. Buaya itu kemudian mengubah dirinya menjadi sebuah pulau yang kemudian ditinggali oleh anak lelaki tersebut.

Setelah kematiannya, buaya itu tumbuh dan berkembang menjadi pulau.

Sementara itu, punggungnya yang kaku berubah menjadi gunung dan seisinya.

Legenda anak laki-laki dan buaya sangat dipercayai oleh masyarakat Timor Leste.

Bahkan, karena legenda itu, masyarakat Timor Leste tidak mau membunuh buaya.

Apabila ada insiden warga yang tewas karena serangan buaya, warga Timor Leste pun malu melaporkannya.

Masa penjajahan Portugis

Timor Leste mulai dikenal dunia setelah menjadi jajahan Portugis pada awal abad ke-16.

Namun, pada tahun 1800-an, Portugis sering bersitegang dengan Belanda karena berebut pengaruh di wilayah Indonesia bagian timur.

Konflik tersebut kemudian diselesaikan dengan sebuah perjanjian pada 1859.

Dalam perjanjian tersebut disepakati bahwa Belanda menguasai wilayah barat Pulau Timor.

Ketika pecah Perang Dunia II, wilayah Timor Leste lepas dari kekuasaan Portugis dan diambil alih oleh Jepang pada 1942 hingga 1945.

Namun, setelah Perang Dunia II berakhir, Timor Leste kembali dikuasai Portugis hingga 1975.

Setelah itu, Timor Leste masuk ke dalam wilayah Indonesia sebagai provinsi Timor Timur.

Namun, Provinsi Timor Timur lepas dari Indonesia pada 20 Mei 2002 setelah digelarnya referendum di sana.

Sejak saat itu, Timor Leste pun menjadi negara berdaulat.

Referensi:

  • Pusat Data dan Analisa TEMPO. (2019). Kemerdekaan Timor Leste. Jakarta: Tempo Publishing.
  • Suarjana, Nyoman. (1993). Cerita Rakyat Dari Timor Timur. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/15/140000079/legenda-timor-leste--persahabatan-anak-lelaki-dan-buaya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke