Kerajaan ini memiliki banyak nama lain, seperti Kerajaan Kadiri, Daha, dan Panjalu.
Kerajaan Kediri berdiri pada abad ke-11, atau lebih tepatnya pada tahun 1045 dengan Sri Samarawijaya sebagai raja pertamanya.
Selama hampir dua abad berdiri, kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Jayabaya (1135-1159).
Di bawah kekuasaan Raja Jayabaya, bidang sastra berkembang pesat, sedangkan wilayah kekuasaannya meliputi beberapa pulau di Nusantara, bahkan sampai menyaingi pengaruh Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222 karena serangan Ken Arok dari Singasari.
Berdirinya Kerajaan Kediri
Sejarah berdirinya Kerajaan Kediri bermula saat Raja Airlangga, pendiri Kerajaan Kahuripan sekaligus penerus takhta Kerajaan Medang, membagi kerajaannya menjadi dua, yaitu Kerajaan Kediri untuk Samarawijaya dan Kerajaan Jenggala untuk Mapanji Garasakan.
Kendati demikian, Samarawijaya dan Mapanji Garasakan masih berseteru karena sama-sama merasa berhak atas seluruh takhta.
Peperangan antara Samarawijaya dan Garasakan pun terus terjadi selama 60 tahun lamanya.
Pada akhirnya, Kerajaan Kediri berhasil mengalahkan Jenggala pada saat kerajaan diperintah oleh Raja Jayabaya.
Asal-usul Kerajaan Kediri banyak tertuang dalam kitab sastra, salah satunya dalam kakawin Bharatayudha yang ditulis Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.
Silsilah Kerajaan Kediri
Kehidupan ekonomi Kerajaan Kediri
Kerajaan Kediri menggantungkan kegiatan perekonomian pada sektor pertanian dan perdagangan.
Sebagai kerajaan agraris, Kediri memiliki lahan pertanian di sekitar Sungai Brantas yang subur dan menghasilkan banyak padi.
Sektor perdagangannya dikembangkan melalui jalur pelayaran Sungai Brantas.
Selain beras, barang-barang yang diperdagangkan terdiri dari emas, perak, kayu cendana, rempah-rempah, dan pinang.
Pada masanya, pedagang Kediri memiliki peran penting dalam kegiatan perdagangan di Asia.
Kehidupan sosial budaya Kerajaan Kediri
Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur pemerintahan Kerajaan Kediri sudah sangat teratur.
Masyarakatnya dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:
Selain itu, kebudayaan Kerajaan Kediri mengalami perkembangan pesat, terutama dalam bidang sastra.
Berikut ini beberapa contoh karya sastra dari Kerajaan Kediri yang terkenal.
Puncak kejayaan Kerajaan Kediri
Puncak kejayaan Kerajaan Kediri dapat diraih pada masa pemerintahan Sri Jayabaya, yang disebut sebagai raja bijaksana.
Di bawah kekuasaannya, wilayah kekuasaan Kediri mencapai seluruh Pulau Jawa, sebagian Sumatera, pantai Kalimantan dan Kerajaan Ternate.
Karena wilayahnya begitu luas, bisa dipastikan bahwa armada laut yang dimiliki juga sangat kuat.
Bahkan kerajaan ini sangat terkenal hingga ke Tiongkok, dibuktikan dengan tulisan saudagar bernama Khou Ku Fei yang memaparkan tentang karakteristik masyarakat pada zaman Kerajaan Kediri.
Pemerintahan yang dipimpin oleh Sri Jayabaya pun sudah teratur, sementara hukum dilakukan secara tegas dan adil.
Nama Sri Jayabaya diabadikan dalam kitab Bharatayudha, dan sampai sekarang ia dikenal karena ramalannya tentang Indonesia dalam Jangka Jayabaya.
Runtuhnya Kerajaan Kediri
Runtuhnya Kerajaan Kediri dipicu oleh pemerintahan raja terakhirnya, Sri Kertajaya yang dikenal sangat kejam dan mewajibkan rakyat untuk menyembahnya.
Hal itu membuat para Brahmana menentang dan pada akhirnya bersekutu dengan Ken Arok dari Tumapel untuk mengalahkannya.
Sri Kertajaya kemudian menyerahkan kekuasaan kepada Ken Arok setelah kalah dalam pertempuran di Ganter.
Peninggalan Kerajaan Kediri
Referensi:
https://www.kompas.com/stori/read/2021/05/21/123020679/kerajaan-kediri-berdirinya-puncak-kejayaan-dan-peninggalan