Meski berulang kali menerima penolakan, Niko justru tidak menyerah. Ia giat berlatih dan mencoba. Akhirnya, kerja kerasnya berbuah. Ia bisa memperkuat tim Persija Jakarta dan dipanggil membela Tim Nasional Indonesia.
Cerita sama juga dialami Arum. Ia bertutur bahwa Sea Games 2017 di Malaysia merupakan titik balik bagi dirinya. Persiapan yang panjang memakan waktu 4-5 tahun. Meski begitu, hasil akhirnya masih dirasa kurang memuaskan.
“Hanya dapat medali perunggu, sedangkan harapannya dengan persiapan yang lama seharusnya dapat hasil yang lebih baik,” ujarnya.
Mental Arum pun digempur habis-habisan lantaran melihat satu per satu teman di tim tumbang. Ia cuma bisa menangis dan merasa terpukul.
“Dari yang awalnya berdoa untuk diberikan kemenangan sampai akhirnya saya berdoa agar diberikan keluasan hati untuk menerima apa pun yang terjadi,” ceritanya.
Di situlah, momen titik balik yang mendewasakan Arum untuk menerima hasil, tetapi tetap berusaha maksimal. Menurutnya, seorang atlet harus bisa menghadapi tantangan, terutama karier, dengan lapang dada.
“Semua orang siap untuk menang, tapi jarang ada orang yang mempersiapkan diri untuk bangkit kembali ketika mereka gagal,” ujarnya.
Ortuseight pun berharap, kisah inspiratif dari keempat atlet muda tersebut bisa menginspirasi anak muda Indonesia untuk terus mengutamakan kerja keras dengan sepenuh hati. Selain itu, menjadikan semangat #GiveItAll sebagai kunci menuju kesuksesan untuk mendapatkan hasil terbai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.