"Karena ditugaskan di luar ruangan, maka harus cerdas-cerdas atur napas,” tutur dia.
Baca juga: FIBA World Cup 2023, Saat Pebasket Brasil Merasa Indonesia seperti Rumah Sendiri
“Sebab, di dalam kustom itu panas sekali, kalau keringetan pengelihatan terbatas, hanya bisa melihat ke depan, tidak bisa lihat bawah, dan harus mengatur jalan juga kalau tidak bisa jatuh atau kehabisan napas," katanya.
Ia lalu mengatakan, ada juga keisengan yang dilakukan pengunjung ketika tengah bertugas menjadi JIP.
"Kalau anak kecil enggak suka jahil, yang jahil justru banyakan orang tua. Suka colek-colek atau menepok bahu tiba-tiba,” tuturnya.
“Lalu saat kita tengok pada pura-pura diem. Kita nengok kanan kiri enggak ada yang respon," ucapnya.
Sementara itu, sang asisten JIP, Jensen, mengatakan dirinya bertugas untuk memasangkan kostum untuk Rizwan dan Arsyie.
"Saya bertugas memasangkan kostum, lalu mengecek kesiapan dari JIP dari fan hingga baterai emoticon yang muncul di kepala JIP,” ucap dia.
“Namun, kadang kalau malam kepalanya suka error, jadi karena harus berbentuk emoticon, jadi kepala JIP buka pasang buka pasang untuk diperbaiki.”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.