Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aremania Tak Serang Pemain, Komnas HAM Pertanyakan Penggunaan Gas Air Mata

Kompas.com - 06/10/2022, 07:41 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Temuan Komnas HAM menyebutkan suporter Arema, Aremania, turun ke lapangan tidak untuk melakukan kerusuhan.

Aremania turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022 malam untuk menyapa pemain seusai laga Arema vs Persebaya.

Arema FC kalah 2-3 saat itu, beberapa Aremania lantas turun dengan tujuan menyampaikan kritik dan semangat untuk pemain tim kebanggaan mereka.

Komisioner Bidang Penyelidikan dan Pemantauan Komnas HAM, Choirul Anam, telah melakukan penyelidikan Tragedi Kanjuruhan, sejak Senin (3/10/2022).

Baca juga: Ditemani Aremania, Persebaya dan Bonek Kirim Doa di Depan Gate 13 Stadion Kanjuruhan

Dalam hasil temuannya ke lapangan, dua orang suporter turun dari tribune di bawah papan skor seusai pertandingan.

Aksi ini kemudian diikuti oleh suporter lain dari tribune yang berbeda dan ditengarai menjadi alasan bagi aparat keamanan meningkatkan tahapan penanganan.

Namun, Choirul Anam mengatakan situasi tidak langsung ricuh saat suporter mulai masuk ke lapangan.

“Kalau ada yang bilang eskalasi penanganan itu timbul karena suporter merangsek masuk ke dalam lapangan, sampai sore (5/10) ini, kami mendapat informasi bahwa tidak begitu kejadiannya," kata Choirul Anam kepada Kompas.com.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Kapolres Malang Dicopot, 31 Polisi Diperiksa

"Jadi, ada constraint (batasan) waktu antara 15 sampai 20 menit pasca-wasit meniup peluit panjang, itu suasana masih terkendali, walaupun banyak suporter yang masuk ke lapangan," kata pria berusia 45 tahun.

"Kalau ada yang bilang mereka mau menyerang pemain, kami sudah ketemu dengan para pemain dan para pemain ini bilang tidak ada kekerasan terhadap mereka."

"Para pemain tidak mendapat ancaman dan caci maki, mereka cuma bilang bahwa suporter memberikan semangat kepada para pemain. Ini pemain yang ngomong begitu ke kami," imbuhnya.

Pertanyakan Penggunaan Gas Air Mata

Temuan awal tersebut kemudian membuat Choirul Anam bertanya-tanya soal penggunaan gas air mata ke suporter, bahkan ke tribune.

Baca juga: Instruksi Lengkap Presiden Jokowi Usai Peristiwa Tragedi Kanjuruhan

Sebab, kondisi masih terkendali kendati tak sedikit suporter yang turun ke lapangan.

“Pertanyaannya sekarang, kalau dalam 15 sampai 20 menit itu situasinya masih kondusif, apakah diperlukan gas air mata yang membuat semua penonton panik," tanya dia.

Korban Meninggal karena Gas Air Mata

Choirul Anam juga menyebutkan kebanyakan korban yang meninggal dunia karena kehabisan oksigen.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Hasil Granada Vs Real Madrid 0-4, Messi dari Turki dan Brahim Diaz Jadi Bintang

Liga Spanyol
Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Hasil Forest Vs Chelsea 2-3, The Blues di Jalur Antarklub Eropa

Liga Inggris
Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Reaksi Pertama Vincent Kompany Setelah Burnley Degradasi

Liga Inggris
Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Hasil Liga Inggris: Tottenham Menang, Newcastle Imbang, Burnley Degradasi

Liga Inggris
Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com