Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Tragedi Kanjuruhan, Bisakah Pemerintah Turun Tangan Tanpa Langgar Aturan FIFA?

Kompas.com - 03/10/2022, 20:20 WIB
Kevin Topan Kristianto,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tragedi Kanjuruhan pascalaga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) telah memakan ratusan korban jiwa.

Berdasarkan laporan terbaru dari Dinas Kesehatan setempat menyebutkan bahwa korban jiwa berjumlah 125 orang, hingga Minggu (2/10) malam WIB.

Pemerintah sudah meminta untuk menghentikan kompetisi Liga 1 2022-2023 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan.

Di tengah suasana duka yang melanda, publik Tanah Air tak lupa mengawal persoalan di balik tragedi Stadion Kanjuruhan.

Direktur Ganesport Institute, Sport Policy, and Management Think-tank, Amal Ganesha memberikan komentarnya terkait tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Boaz Solossa soal Tragedi Kanjuruhan: Bukan Saatnya Saling Menyalahkan

Amal Ganesha berpendapat bahwa negara harus mengambil langkah-langkah cepat untuk segera mengatasi kejadian tersebut, salah satunya adalah negara harus bisa mengivestigasi kejadian tersebut tanpa ragu-ragu.

"Yang jelas, Kanjuruhan Disaster ini kan sudah banyak yang mulai tahu, bahwa ini punya kesamaan karakter dengan Heysel atau Hillsborough Disaster, dalam hal lemahnya crowd and safety management," kata Amal Ganesha kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).

"Kalau kita mengacu pada penanganan paska kejadian Hillsborough dan Heysel, yang boleh dan harus dilakukan negara, pertama adalah menginvestigasi kejadian tersebut tanpa ragu-ragu secara komprehensif."

"Turunkan semua perangkat yudisial yang ada: Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung dan Polisi, kalau perlu libatkan ahli hukum olahraga. Setelah tragedi Hillsborough terjadi, parlemen dan hakim agung Inggris ikut turun gunung."

"Kedua, setelah dilakukan investigasi, harus ada konsekuensi secara hukum dan kebijakan. Karena Kanjuruhan Disaster termasuk kejahatan kemanusiaan yang luar biasa dengan 130 kematian (ada yang bilang 180), maka harus ada penggunaan instrumen hukum pidana," ujar Amal Ganesha.

Amal Ganesha juga mengatakan bahwa insiden kerusuhan Kanjuruhan yang menyebabkan banyaknya korban jiwa ini merupakan tanggung jawab Exco PSSI dan Direksi serta Komisaris LIB.

Artinya, pemimpin-pemimpin di sepak bola Tanah Air, seperti Exco PSSI dan sebagainya harus segera mundur.

"Karena angka kematian yang mencapai 130 tersebut, sudah pasti ini termasuk ke dalam kegagalan kepemimpinan. Kejadian fatal di sepak bola terjadi sudah berulang, dan tidak pernah ada pembenahan yang berarti. Pembiaran terhadap kejadian fatal yang berulang, termasuk kesalahan dalam kerangka policy development."

"Artinya, pemimpin-pemimpin di sepak bola kita, seperti Exco PSSI dan Direksi dan Komisaris LIB, harus segera mundur dari jabatannya karena sebagai pemimpin mereka gagal dalam hal membangun kebijakan sepak bola kita," ucap Amal Ganesha.

Baca juga: Tim Investigasi Insiden Kerusuhan Kanjuruhan Mulai Bekerja

Tak hanya itu saja, kegagalan ini juga merupakan tanggung jawab Komisi X DPR RI yang menaungi olahraga.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Komang Ayu: Penentu Kemenangan, Bangga Masuk Final bersama Tim Uber

Badminton
Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Susunan Pemain Indonesia Vs Taiwan di Semifinal Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Kembali

Badminton
Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Putaran Nasional Liga 3: Kans Lolos Menipis, ASIOP FC Wajib Sapu Bersih

Liga Indonesia
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Piala Thomas 2024 Pukul 16.00 WIB

Badminton
Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Hasil Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia 3-2 Korea Selatan, Jumpa China di Final

Badminton
Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol vs PSM…

Ciro Alves Winger Tersubur Liga 1 untuk Persib, Sesalkan Gol vs PSM…

Liga Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final setelah 16 Tahun

Hasil Uber Cup 2024: Komang Ayu Menang, Merah Putih Tembus Final setelah 16 Tahun

Badminton
Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Alasan Timnas Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade Digelar Tertutup

Timnas Indonesia
Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

Hasil Uber Cup 2024: Ribka/Lanny Kalah 2 Gim Langsung, Indonesia 2-2 Korsel

Badminton
Jadwal Championship Series, Agenda Persiapan Panjang Persib

Jadwal Championship Series, Agenda Persiapan Panjang Persib

Liga Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Berjaya via Tiga Gim, Indonesia 2-1 Korsel

Hasil Piala Uber 2024: Ester Berjaya via Tiga Gim, Indonesia 2-1 Korsel

Badminton
Reus Pergi dari Dortmund, Bukti Pengabdian 12 Tahun Hadirkan Cinta Besar

Reus Pergi dari Dortmund, Bukti Pengabdian 12 Tahun Hadirkan Cinta Besar

Liga Lain
Thiago Silva Tinggalkan Chelsea, Pulang Kampung ke Fluminense

Thiago Silva Tinggalkan Chelsea, Pulang Kampung ke Fluminense

Internasional
Girona Bidik Kemenangan Kandang Pertama Atas Barcelona

Girona Bidik Kemenangan Kandang Pertama Atas Barcelona

Liga Spanyol
Apriyani/Siti Kalah Dua Gim Langsung, Indonesia 1-1 Korsel

Apriyani/Siti Kalah Dua Gim Langsung, Indonesia 1-1 Korsel

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com