Ketika ingin meninggalkan Stadion Kanjuruhan menggunakan mobil barracuda milik kepolisian, Arief Catur mengatakan bahwa timnya sempat tertahan selama satu jam.
"Selesai pertandingan kami dikasih waktu lima menit masuk ruang ganti, terus masuk barracuda, tetapi diadang Aremania. Satu jam lebih tidak bisa jalan," ungkap bek kiri berusia 23 tahun tersebut.
Dengan pengawalan ketat, skuad Persebaya akhirnya bisa meninggalkan Kanjuruhan dan tiba di Surabaya pada Minggu (2/10/2022) dini hari WIB.
"Sampai Plaza Marina pukul tiga-an, menjelang subuh," tutur Arief.
Baca juga: Ungkapan Duka Serie A dan Ligue 1 Perancis untuk Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Soal tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban meninggal dunia, Arief Catur berharap ini menjadi yang terakhir.
"Semoga ke depannya tidak terulang lagi hal yang sama. Jadikan ini yang terakhir, karena nyawa dan kemanusiaan di atas segalanya," ujar Arief.
Adapun, perkembangan terkini yang didapatkan Kompas.com hingga Minggu malam WIB menyebutkan bahwa ada 125 orang meninggal dunia akibat kerusuhan Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya.
Para korban kerusuhan Kanjuruhan tersebut tersebar dan dirawat di 22 lokasi rumah sakit dan layanan kesehatan di wilayah kabupaten dan Kota Malang.
Ket: Jumlah korban jiwa telah diperbaharui dengan informasi terkini yang didapatkan Redaksi dari Dinkes Malang pada Minggu (2/11/2022) sekitar pukul 21.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.