KOMPAS.com - Tim-tim sepak bola dari Spanyol dan Belanda melakukan hening cipta sebagai tanda duka cita untuk tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan selepas laga Arema FC vs Persebaya.
Kerusuhan yang meledak di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB tak luput dari perhatian insan sepak bola dunia.
Sebelumnya, media-media olahraga besar Eropa seperti Marca dan The Guardian Sport turut menjadikan tragedi Kanjuruhan sebagai salah satu tajuk utama mereka.
Terbaru, Liga Spanyol dan Liga Belanda menunjukkan solidaritas untuk korban kerusuhan Kanjuruhan.
Baca juga: Kronologi Kerusuhan Kanjuruhan, Bukan Bentrok Aremania-Bonek
Para pemain Espanyol dan Valencia melakukan hening cipta sebelum melakoni laga pekan ke-7 kompetisi teratas Liga Spanyol, La Liga.
Adapun pertandingan tersebut dilangsungkan di RCDE Stadium pada Minggu (2/10/2022) malam WIB.
???????????? pic.twitter.com/kXtznjEhfn
— LaLiga English (@LaLigaEN) October 2, 2022
Di tempat lain, para petinggi Real Madrid termasuk sang presiden Florentino Perez juga mengheningkan cipta ketika melakukan sebuah pertemuan.
"Saya ingin mengenang para korban tragedi yang terjadi dalam beberapa jam terakhir di sebuah stadion di Indonesia, di mana lebih dari 100 orang telah kehilangan nyawanya."
"Belasungkawa kami yang terdalam untuk semua keluarga mereka," kata Presiden Real Madrid Florentino Perez.
Di kompetisi level tertinggi Liga Belanda, Eredivisie, Fortuna Sittard dan FC Volendam juga mengheningkan cipta sebelum melakoni laga pekan ke-8 di Fortuna Sittard Stadium.
Naar aanleiding van de stadionramp in Indonesië wordt er bij Fortuna - Volendam, net als bij de andere Eredivisie-wedstrijden, één minuut stilte gehouden ????
— ESPN NL (@ESPNnl) October 2, 2022
Baca juga: UPDATE Jumlah Korban Kerusuhan Kanjuruhan: 131 Orang Meninggal Dunia
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan setelah laga tuan rumah Arema FC melawan Persebaya pada lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023.
Beberapa saat setelah pertandingan yang dimenangi Persebaya dengan skor 3-2 itu rampung, suporter berbondong-bondong masuk ke lapangan.
Pihak keamanan mencoba mengamankan situasi dengan menembakkan gas air mata ke bagian bawah pagar pembatas.
Padahal, penggunaan gas air mata dilarang oleh FIFA.
Baca juga: Malam Pilu di Kanjuruhan: Bukan Sekadar Tragedi Sepak Bola, Harus Ada Tindakan Tegas
Hal itu tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada Pasal 19 poin b tentang pengawasan penonton yang menyatakan bahwa tidak diperbolehkan mamakai gas air mata dan cerawat.
Nahasnya, asap gas air mata yang mereka lontarkan mengarah ke tribune dan mengepul di sisi selatan.
Asap tersebut disinyalir menjadi penyebab suporter sesak napas dan pingsan, hingga memakan korban jiwa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.