Saat ini, 15 anggota timnas Garuda INAF tengah mengikuti pemusatan latihan nasional di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
"Kami sangat urgent membutuhkan tongkat sebagai alat untuk bermain utama sepak bola amputasi," ucap Yudhi Yahya.
Sekarang, jumlah tongkat di PSAI tidak mencukupi.
"Makanya, bulan ini, federasi memiliki target agar tongkat itu dikirim ke Indonesia," tutur Yudhi yang menerangkan bahwa PSAI membeli tongkat, salah satunya dari Jepang, selain pernah pula dari Malaysia.
Pesepak bola amputasi yang tidak memiliki kelengkapan anggota tubuh semisal kaki dan tangan memerlukan sepasang tongkat.
Ada dua jenis tongkat untuk olahraga sepak bola amputasi yakni tongkat standard medis dan standard olahraga.
"Tongkat standard medis berstandard SNI buatan Indonesia sedikit rentan," tutur Yudhi Yahya.
PSAI, lanjut Yudhi Yahya, menggunakan tongkat standard olahraga buatan Jepang.
Tongkat dari Jepang itu terbuat dari bahan karbon yang kualitasnya lebih baik daripada yang terbuat dari aluminium.
Satu pasang tongkat siku kustom standard olahraga tersebut, harganya di kisaran 350 dollar AS sampai dengan 450 dollar AS.
Kurs untuk harga itu adalah Rp 15.000 per 1 dollar AS.
"Harga itu belum termasuk ongkos kirim dan beaya cukai untuk masuk ke Indonesia," tutur Yudhi Yahya.
Yudhi Yahya menyebut, setiap atlet, idealnya memiliki 5 pasang tongkat.
"Jadi, jika dihitung total, PSAI memerlukan dana Rp 150 juta untuk penyediaan tongkat itu," ucap Yudhi Yahya.