KOMPAS.com - Parkir mobil mengular sekitar 1 km dari lapangan bola voli yang terletak di Desa Tukang, Pabelan, Kabupaten Semarang.
Begitu juga dengan parkiran motor yang padat sampai menutup setengah jalan akses pemukiman sekitar lapangan.
Padatnya parkir kendaraan tersebut tak lepas dari pertandingan final tarkam (pertandingan antarkampung) voli Singotoko Cup yang berlangsung di desa itu.
Mereka rela berdesak-desakkan untuk menonton pemain voli level timnas seperti Rivan Nurmulki, Doni Haryono, Nizar Zulfikar, dan Mahfud Cahyadi.
Baca juga: Profil Doni Haryono, Pemain Bola Voli Nasional Asal Magelang
Selain itu, ada pula nama-nama pevoli nasional seperti Beni Haryono hingga Muhammad Syaifudin Najib.
Mereka diundang oleh sosok pemilik klub Rafa Binar, Eko Agus. Dia merupakan kepala desa Grobogan, Purwodadi.
Eko Agus rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membuat timnya berisi pemain berlevel timnas.
Tujuannya bukan karena gengsi semata, tetapi juga perkembangan bola voli sampai ke akar rumput.
Baca juga: Level Timnas Voli Indonesia Sudah Bukan di Asia Tenggara
Desa Tukang bukanlah desa yang dekat dari kota. Sebaliknya, 20 km dari pusat Kota Salatiga.
Sementara dari pusat Kota Semarang, butuh 2-3 jam untuk sampai di Desa Tukang.
Belum lagi jika datang di malam hari, akses menuju desa itu melewati hutan karet tanpa bantuan penerangan jalan, gelap bukan main.
Akan tetapi, Eko Agus mau mendatangkan pemain berlabel timnas ke Desa Tukang untuk meningkatkan antusias bola voli di desa-desa.
"Tujuannya ya membahagiakan warga yang hobi voli," kata Eko Agus kepada Kompas.com.
Baca juga: Bonus untuk Timnas Voli Indonesia: Uang Tunai dan Kenaikan Pangkat
Mengundang pemain timnas voli Indonesia masuk ke dalam tim buatan Eko Agus sudah berkali-kali dia lakukan.
Meski tidak sering, tetapi frekuensi mengundang mereka acapkali dia lakukan.