KOMPAS.com - Kekompakan tim menjadi faktor penentu kesuksesan Bogor LavAni menjuarai turnamen voli bergengsi Proliga 2022.
Bogor LavAni baru saja mencetak sejarah. Klub milik mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu keluar sebagai juara Proliga 2022 pada tahun debut mereka di turnamen tersebut.
Istimewanya lagi, Bogor LavAni berdiri di podium tertinggi setelah mengalahkan tim tersukses di Proliga, Surabaya Bhayangkara Samator (7 gelar), yang juga berstatus sebagai juara bertahan, di final.
Bogor LavAni menang tipis 3-2 atas Bhayangkara Surabaya Samator dalam laga yang digelar di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Minggu (27/3/2022) malam WIB.
Baca juga: Daftar Juara Proliga 2022: Tim SBY Bogor LavAni Ukir Sejarah, Mojang Bandung Akhiri Puasa Gelar
Tim yang baru dibentuk pada 2019 itu sempat tertinggal 1-2 lebih dulu dari Surabaya Bhayangkara Samator sebelum membalikkan keadaan.
Skor akhir kemenangan Bogor LavAni atas Surabaya Bhayangkara Samator adalah 25-27, 25-19, 20-25, 25-18, 15-10.
Menurut pelatih Bogor LavAni Jiang Jie, kunci sukses timnya menjuarai Proliga 2022 terletak di kekompakan tim.
Juru taktik berkebangsaan China itu mengungkapkan bahwa para pemain Bogor LavAni selalu mengedepankan kerja sama ketimbang kemampuan individu.
Baca juga: Tim Voli SBY Bogor LavAni Juara Proliga 2022, Gelar Individu Ikut Diborong
”Keberhasilan kami tidak lepas dari kekompakan tim," ucap Jiang Jie, dikutip dari Kompas.id, Senin (28/3/2022).
"Para pemain saling percaya dan saling dukung. Tidak ada yang bermain secara individu, semuanya bermain maksimal hanya untuk tim," imbuhnya.
Masih dari Kompas.id, dalam sejarah Proliga, yang mulai bergulir pada 2002, hanya ada sedikit tim pendatang baru yang mampu bersaing dan meraih gelar.
Mereka adalah Jakarta Sananta Indocemet (2008), Palembang Bank SumselBabel (2011, 2013), Jakarta Elektrik PLN (2015), dan Jakarta Pertamina Energi/Jakarta Pertamina Pertamax (2017).
Baca juga: Bogor LavAni, Keterkejutan AHY dan Strategi Juarai Proliga 2022
Akan tetapi, keempat tim tersebut tidak langsung berjaya pada musim perdana seperti Bogor LavAni. Mereka butuh waktu beberapa tahun untuk merengkuh titel.
Paling cepat adalah Palembang Bank SumselBabel. Tim tersebut membutuhkan waktu dua tahun sejak partisipasi pertama mereka pada 2009 untuk mendapat gelar.
Selanjutnya, ada Jakarta Sananta Indocemet (sejak 2003) dan Jakarta Pertamina (2012), yang sama-sama menunggu lima musim sebelum menjadi juara untuk pertama kali di Proliga.
Paling lama adalah Jakarta Elektrik PLN. Gelar Proliga pertama mereka didapat setelah 10 tahun menanti (sejak 2015).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.