"Soal itu akan ada perbaikan, tapi tentu tidak kilat karena kemarin harus ada perubahan di struktur stadion," kata Akhmad Hadian Lukita kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Ada tiga masalah utama terkait jadwal pada penyelenggaraan Liga 1 di Bali yaitu jarak antarlaga yang mepet, waktu kick-off terlalu malam, dan adanya jadwal pertandingan yang bentrok dengan FIFA Matchday.
Salah satu klub Liga 1, Persija Jakarta, merasakan bagaimana mepetnya jadwal laga antarpekan selama Seri 4 digulirkan di Bali.
Baca juga: Update Jadwal Seri 4 Liga 1: Laga Persija Bentrok dengan Timnas hingga Deretan Big Match
Persija memainkan laga pekan ke-19 kontra Persipura Jayapura pada Selasa (11/1/2022).
Kemudian, Macan Kemayoran melakoni laga pekan ke-20 kontra Persela Lamongan pada Sabtu (15/1/2022).
Itu artinya, Persija melakoni dua pertandingan dengan jarak hanya empat hari.
Persija bukan satu-satunya klub yang harus melakoni jadwal mepet. Persik Kediri juga mengalami hal demikian.
Tak hanya jadwal padat, beberapa klub juga harus bertanding dengan waktu kick-off terlampau malam.
Persebaya Surabaya, Persija Jakarta, Persib Bandung, dan Arema FC adalah empat klub yang paling sering mendapatkan jadwal pertandingan di atas pukul 21.00 WITA, bisa 21.30 WITA atau 21.45 WITA.
Alhasil, tim-tim yang menghadapi keempat klub tersebut juga harus bersiap dengan jadwal tanding malam.
Jadwal yang terlalu malam itu pun membuat waktu istirahat para pemain terganggu.
"Waduh, itu susah tidur. Bisa (tidur baru) pukul 3, terkadang bisa setelah subuhan," kata winger Bhayangkara FC, Andik Vermansah, soal pengalamannya melakoni pertandingan dengan kick-off pukul 20.45 WIB atau 21.45 WITA.
Soal jadwal kick-off yang terlalu malam (21.45 WIB), Akhmad Hadian Lukita menjelaskan bahwa semua klub akan kebagian dan ada beberapa yang diubah.
"Yang main pukul 21.45 kan semua klub juga kebagian dan ada beberapa jadwal yang kita ubah," ucap Akhmad.
"Intinya soal disiplin prokes saja. Sekarang harus lebih ketat lagi," kata Akhmad menambahkan.