KOMPAS.com - Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, bereaksi keras terhadap perlakuan Pemerintah Australia kepada Novak Djokovic.
Novak Djokovic yang merupakan petenis nomor satu dunia terancam batal mengikuti Australian Open 2022 yang akan dimulai pada 17 Januari.
Hal itu lantaran Djokovic tak diizinkan masuk ke Australia setibanya di Bandara Melbourne, Rabu (5/1/2022) malam waktu setempat.
Status vaksinasi Covid-19 Djokovic menjadi akar permasalahan polemik. Djokovic sejatinya sudah mendapat pengecualian vaksin untuk tampil di Australian Open 2022.
Baca juga: Visa Ditolak, Harapan Djokovic Pertahankan Gelar Australian Open Pupus
Akan tetapi, tim Djokovic tak bisa menghadirkan cukup bukti terhadap pengecualian vaksin tersebut saat tiba di Australia.
Media-media Australia melaporkan, Djokovic percaya kasus Covid yang menimpanya dalam enam bulan terakhir sudah cukup untuk mendapatkan pengecualian Covid.
Sementara, beberapa sumber lain mengatakan salah satu anggota tim Djokovic salah mengisi aplikasi visa.
Djokovic pada akhirnya diperintahkan kembali ke Serbia setelah Australian Border Force (ABF) menganggap sang petenis tak bisa menunjukkan bukti yang dibutuhkan untuk masuk ke Australia.
"ABF mengonfirmasi bahwa Djokovic gagal memberikan bukti yang sesuai untuk memenuhi persyaratan masuk ke Australia dan visanya ditolak," demikian pernyataan ABF.
"Non warga negara yang tidak memiliki visa masuk sah atau visanya dibatalkan akan ditahan serta dikeluarkan dari Australia," kata ABF.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, kemudian menegaskan bahwa masalah utama kasus ini adalah Djokovic tidak dapat menunjukkan bukti pengecualian vaksin dari sisi medis.
"Dia memberikan informasi kepada maskapai untuk mengizinkannya naik pesawat. Namun, itu bukan jaminan bisa melewati perbatasan Australia," kata Morrison dilansir dari News.com.au.
"Ada banyak visa yang diizinkan dan jika Anda memiliki visa serta mendapatkan vaksinasi lengkap, Anda dipersilakan datang. Namun, jika Anda tidak divaksinasi dan bukan penduduk atau warga negara Australia, Anda tidak bisa datang," ujarnya.
"Saya ingin berterima kasih kepada petugas Australian Border Force karena melakukan pekerjaan sesuai kebijakan pemerintah," tutur Scott Morrison.
"Pendatang bisa masuk dengan visa jika sudah mendapat vaksin lengkap atau mereka yang tidak bisa divaksinasi karena pengecualian medis."