TASHKENT, KOMPAS.com - Indonesia ikut ambil bagian di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021 pada 7-17 Desember 2021.
Perhelatan berlangsung di Tashkent, ibu kota Uzbekistan.
Pelatih Timnas Angkat Besi Indonesia Dirdja Wihardja memang sudah menyebut bahwa pada perhelatan ini, PB PABSI tidak memberikan target kepada 14 atlet Indonesia yang berpartisipasi.
Baca juga: Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2021, 10 Peraih Emas Olimpiade Tokyo 2020 Tak Berpartisipasi
"Mereka menambah jam terbang," ucap Dirdja Wihardja, Selasa (7/12/2021).
Dirdja menambahkan 14 atlet andalan Indonesia kebanyakan adalah atlet usia muda.
Dirdja Wihardja menyebut, ada 8 lifter putri Indonesia pada kejuaraan itu.
Mereka adalah Juliana Klarisa kelas 55 kilogram, Sarah (59 kilogram), Najla Khoirunnisa (45 kilogram), Nelly (59 kilogram), Siti Nafisatuh Hariroh (49 kilogram), Tsabita Alfiah Ramadani (64 kilogram), Restu Anggi (64 kilogram), dan Nurul Akmal (+87 kilogram).
Sementara, 6 orang atlet putra adalah Rahmat Erwin Abdullah (73 kilogram), Muhammad Faathir (61 kilogram), Muhammad Yasin (67 kilogram), Triyatno (67 kilogram), Muhammad Zul Ilmi (89 kilogram), dan Satrio Adi Nugroho (55 kilogram).
Pada perhelatan ini, kata Dirdja, lifter Windy Cantika dan Rizki Juniansyah tidak ikut serta lantaran cedera.
Dirdja memaparkan, angkat besi adalah olahraga terukur.
Lantaran itulah, peta persaingan sudah bisa terbaca sejak awal.
Penempatan atlet di Grup A dan Grup B, misalnya, bertolak dari total angkatan terbaik.
Catatan itu didaftarkan sebelum laga berlangsung.
"Namun, daftar itu bukan jaminan untuk menentukan pemenang," ujar Dirdja Wihardja.
Ia melanjutkan, sesuai pengalamannya, atlet penghuni Grup B justru membuat kejutan dengan capaian medali.
Ia mengambil contoh lifter Rahmat Erwin Abdullah.
Saat di Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat mampu meraih medali perunggu pada kelas 73 kilogram putra.
Total angkatannya, 342 kilogram.
"Padahal Rahmat ada di Grup B," ujar Dirdja Wihardja.
Capaian Rahmat, kata Dirdja, mengalahkan semua lifter di Grup A.
Bertolak dari data-data itu, Dirdja mengatakan bahwa tim pelatih menyusun strategi kombinasi angkatan.
"Kami juga sembari memantau perkembangan lawan untuk menentukan langkah yang tepat," tutur Dirdja Wihardja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.