MONACO, KOMPAS.com - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengingatkan kembali negara-negara penyelenggara Olimpiade tentang emisi bersih.
Dokumen IOC pada Maret 2020, misalnya, menyebut dua penetapan penting untuk pencapaian iklim positf emisi bersih.
Pertama, Komite Organisasi Olimpiade (OCOG) wajib meminimalisasikan dan memberikan penggantian atas pengeluaran langsung maupun tak lagsung emisi karbon.
Baca juga: China Perkenalkan Energi Hijau di Olimpiade Hangzhou
"Menerapkan solusi nol emisi pada perhelatan Olimpiade kini dan nanti," kata penegasan IOC sebagaimana warta laman olympics.com .
IOC juga mengatakan bahwa Olimpiade Paris 2024 menjadi salah satu program percontohan emisi bersih.
"Program ini bekerja sama dengan PBB," kata pernyataan IOC.
Sementara itu, gaung mengenai program nol bersih emisi (NZE) tidak hanya kian mengemuka pasca-KTT PBB tentang Iklim COP26 di Glasgow, Britania Raya pada 31 Oktober 2021 hingga 12 November 2021.
Informasi terkini datang dari Indonesia pada Kamis (3/12/2021) berkenaan dengan Organisasi Nol Bersih Emisi (NZO).
"Kami berkomitmen menjadi NZO pada 2060 atau lebih cepat," kata Ketua Umum Kadin M. Arsjad Rasjid, hari ini di Bali.
Arsjad berbicara di hadapan Presiden Joko Widodo saat pembukaan Rapimnas 2021 Kadin.
Arsjad menyebut, Kadin sebagai perwakilan dunia bisnis memiliki peranan sentral membantu mendorong Indonesia mencapai komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) yang telah disampaikan melalui Paris Agreement dan kembali ditegaskan pada rangkaian acara Conference of Parties (COP) 26 di Glasgow.
Arsjad meneruskan, NZE merupakan revolusi industri.
"Ini sudah terjadi di negara-negara lain, termasuk Indonesia," ucapnya.
"Kita harus melakukan aksi dan langkah nyata, menggerakkan setiap industri untuk menyambut revolusi industri ini,” sambung Arsjad.
Bagi Kadin, lanjut Arsjad, NZE adalah aksi nyata pelaksanaan salah satu pilar utama program.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.