Akan tetapi, raihan total poin PMPL Indonesia mereka yang lebih tinggi dari tim-tim PUBG Mobile lainnya.
Total poin ini sendiri dihitung dari babak super weekend dan grand final PMPL ID S3 ditambah dengan S4.
Selain perjalanan tim untuk menuju ke PMGC 2021 yang menantang, lika-liku kehidupan pemain Genesis Dogma pun cukup menarik untuk di simak.
Nicil misalnya, dia datang dari keluarga yang kurang mampu dan harus bekerja keras untuk meraih mimpi keluarganya.
DI mata keluarganya, Nicil merupakan anak yang mandiri, dewasa, dan bertanggung jawab.
Untuk membantu ekonomi keluarganya, Nicil bahkan sudah membantu keluarganya mencari nafkah dengan memungut sampah, besi-besi tua, dan plastik bekas untuk dijual.
Lain Nicil, lain juga cerita Booms.
Pada awalnya, ibunda Booms tidak setuju anaknya sering bermain game karena stigma bahwa bermain game tidak akan menghasilkan sesuatu.
Bahkan, Booms sempat diusir dari rumah saat berlatih intensif untuk lebih piawai dalam bermain PUBG Mobile.
Dengan melajunya Genesis Dogma ke kancah PMGC 2021, hal ini membuktikan bahwa jerih payah mereka benar-benar membuahkan hasil.
“Arti PUBG Mobile buat aku adalah PUBG Mobile mengubah hidup aku. Cita-cita aku adalah ingin mencium pipi orang tua aku,” kata Nicil.
“Menjadi juara PMPL menjadi tidak seberapa buat aku, mendapat pengakuan dari orang tua sendiri inilah yang amazing buat aku,” pungkas Booms sebagaimana rilis pada Kamis (2/12/2021).