JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang kompetisi e-sports PUBG Mobile Global Championship (PMGC) 2021 dimulai Selasa (30/11/2021).
Hingga Jumat (24/12/2021), perhelatan lomba disebut sebagai ajang penyisihan.
Rinciannya, sebagaimana catatan Liquipedia, pada 30 November 2021 hingga 19 Desember 2021 berlangsung Liga Reguler East and West Region.
Baca juga: November Ini, PUBG Mobile Lanjutkan Gelaran Jawara Cup
Kemudian, babak Liga Final PMGC 2021 berlangsung pada 22-24 Desember 2021.
Sementara itu, babak grand final berlangsung pada 21-23 Januari 2022.
Sementara itu, salah satu tim e-sports yang mewakili Indonesia di ajang PMGC adalah Genesis Dogma GIDS.
Perjalanan Genesis Dogma GIDS hingga melaju ke PMGC 2021 bisa bilang penuh tantangan dan tidak mudah.
Bahkan, banyak yang mempertanyakan bagaimana Genesis Dogma bisa mendapatkan tempat di PMGC 2021.
Perjalanan penuh tantangan dua penggawa Genesis Dogma GIDS dimulai dari PUBG Mobile Pro League Indonesia (PMPL ID).
Genesis Dogma berhasil merebut tahta juara baru di PMPL ID S4.
Tim komunitas asal Manado ini menjadi tim terbaik berkat perolehan 170 poin dan 2 WWCD selama 3 hari perhelatan PMPL ID S4 country finals.
Kejuaraan tersebut mengantarkan Genesis Dogma ke PUBG Mobile Pro League Southeast Asia (PMPL SEA).
Di turnamen tingkat Asia Tenggara yang memasuki season 4 itu, Genesis Dogma sempat tertinggal.
Kendati demikian, pada akhirnya, tim berhasil lolos ke babak grand final.
Sejatinya, Genesis Dogma berhasil lolos ke PMGC 2021 bukan karena mereka juara PMPL ID Season 4.
Akan tetapi, raihan total poin PMPL Indonesia mereka yang lebih tinggi dari tim-tim PUBG Mobile lainnya.
Total poin ini sendiri dihitung dari babak super weekend dan grand final PMPL ID S3 ditambah dengan S4.
Selain perjalanan tim untuk menuju ke PMGC 2021 yang menantang, lika-liku kehidupan pemain Genesis Dogma pun cukup menarik untuk di simak.
Nicil misalnya, dia datang dari keluarga yang kurang mampu dan harus bekerja keras untuk meraih mimpi keluarganya.
DI mata keluarganya, Nicil merupakan anak yang mandiri, dewasa, dan bertanggung jawab.
Untuk membantu ekonomi keluarganya, Nicil bahkan sudah membantu keluarganya mencari nafkah dengan memungut sampah, besi-besi tua, dan plastik bekas untuk dijual.
Lain Nicil, lain juga cerita Booms.
Pada awalnya, ibunda Booms tidak setuju anaknya sering bermain game karena stigma bahwa bermain game tidak akan menghasilkan sesuatu.
Bahkan, Booms sempat diusir dari rumah saat berlatih intensif untuk lebih piawai dalam bermain PUBG Mobile.
Dengan melajunya Genesis Dogma ke kancah PMGC 2021, hal ini membuktikan bahwa jerih payah mereka benar-benar membuahkan hasil.
“Arti PUBG Mobile buat aku adalah PUBG Mobile mengubah hidup aku. Cita-cita aku adalah ingin mencium pipi orang tua aku,” kata Nicil.
“Menjadi juara PMPL menjadi tidak seberapa buat aku, mendapat pengakuan dari orang tua sendiri inilah yang amazing buat aku,” pungkas Booms sebagaimana rilis pada Kamis (2/12/2021).