Sementara itu, panitia pelaksana pertandingan dikenakan denda sebesar Rp 20 juta karena gagal menjalankan tanggung jawabnya untuk menjaga ketertiban dan keamanan pada pertandingan tersebut.
Baca juga: Farmel FC Buka Liga 3 Zona Banten dengan Pesta 9 Gol
Pemukulan wasit dalam laga Pespa Pasangkayu vs Persema Mamasa menjadi kasus kekerasan terkini yang terjadi di kompetisi Liga 3 2021-2022.
Kasus pemukulan wasit mewarnai pertandingan Liga 3 Zona Sulawesi Barat antara Pespa Pasangkayu dan Persema Mamasa yang digelar di Stadion Gelora Djiwa, Pasangkayu, Senin (22/11/2021).
Dilansir dari Tribun-Sulbar.com, aksi pemukulan dilakukan oleh dua pemain Pespa Pasangkayu kepada wasit yang memimpin jalannya laga.
Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Sulawesi Barat, Agus Ambo Djiwa, menyampaikan bahwa pertandingan Liga 3 2021-2022 Zona Sulbar tetap dilanjutkan meski sempat terjadi insiden pemukulan wasit dalam laga Pespa Pasangkayu vs Persema Mamasa.
"Hari ini Selasa (23/11/2021) pertandingan tetap lanjut, keadaan juga sudah kondisif sejak kemarin," kata Agus Ambo Djiwa, dikutip dari Tribun-Sulbar.com.
"Semoga pemain terus menjaga sportivitas untuk membangun sepak bola Sulbar dan menjaga nilai persaudaraan. Jadi bukan hanya semata-mata kemenangan dikejar," tutur Agus menambahkan.
"Kita sudah ada perjanjian sebelum Liga 3 berlangsung, kalau perkelahian langsung kita hentikan, kalau pemukulan wasit pemainnya yang akan disanksi," kata Agus menegaskan.
Tak hanya di Liga 3, kasus kekerasan terhadap wasit juga terjadi di kompetisi Liga 2. Kasus teraktual adalah pemukulan wasit selepas pertandingan antara Semen Padang FC dan KS Tiga Naga.
Kericuhan mewarnai laga terakhir Grup A Liga 2021-2022 Semen Padang vs KS Tiga Naga yang digelar di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru, Senin (29/11/2021).
Kericuhan terjadi setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan yang dimenangi Semen Padang dengan skor tipis 1-0.
Dilansir dari Tribun News Sultra, kericuhan diduga terjadi karena ofisial tidak puas dengan keputusan wasit yang memberikan tambahan waktu selama tiga menit.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat ofisial tim mengejar lalu memukul wasit.
Sejumlah petugas keamanan pun langsung berupaya melerai dan meredam kericuhan tersebut.
Baca juga: 5 Pesepak Bola Indonesia yang Meninggal Dunia Usai Bertanding
Memasuki bulan Desember, insiden kekerasan di sepak bola Indonesia dibuka oleh kasus tendangan ke arah penonton yang dilakukan oleh mantan pemain timnas Indonesia, Saktiawan Sinaga.
Insiden tersebut terjadi pada lanjutan pertandingan Liga 3 antara Medan Utama dan Tanjungbalai United yang digelar di Stadion Mini Dispora Sumatra Utara, Kamis (2/12/2021).
Dilansir dari Tribun Medan, peristiwa pemukulan terjadi pada pertengahan babak pertama usai konflik pemain di lapangan.
Saktiawan Sinaga yang kini membela Medan Utama melanggar pemain Tanjungbalai United, M Muchlis, dan berujung pertikaian. Hal ini membuat penonton di tribune menyoraki aksi yang dilakukan Saktiawan.
Sorakan tersebut membuat emosi mantan pemain PSMS Medan itu terpancing. Ia lantas naik ke trinbune dan menendang si penonton. Polisi sampai harus turun tangan untuk menenangkan Saktiawan Sinaga.