Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kekerasan di Liga Indonesia: Dari Injak Leher Lawan, Tendang Penonton, hingga Keroyok Wasit

KOMPAS.com - Sejumlah kasus kekerasan masih mewarnai Liga Indonesia. Kasus kekerasan di sepak bola Tanah Air ini seperti tragedi yang belum berhenti.

Sepak bola Indonesia nyatanya belum bisa lepas dari kekerasan. Kali ini, wajah sepak bola Tanah Air kembali tercoreng oleh kasus kekerasan di kompetisi Liga 2 dan Liga 3.

Berikut Kompas.com merangkum kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Liga 2 dan Liga 3 musim 2021-2022.

1. Injak leher, PPSM Magelang vs Persak Kebumen

Sebuah insiden yang membahayakan nyawa pemain terjadi dalam pertandingan PPSM Sakti Magelang vs Persak Kebumen pada partai pembuka Grup G Liga 3 2021 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Senin (1/11/2021).

Dilansir Kompas.com dari Tribun Jogja, pemain Persak Kebumen yakni Tri Hartanto melakukan injakan terhadap bagian leher pemain PPSM Magelang, Santino Berti, ketika keduanya sedang berusaha merebut bola.

Insiden tersebut membuat Santino Berti harus dilarikan ke rumah sakit menggunakan ambulans. Sementara itu, Tri Hartanto hanya mendapatkan kartu kuning atas pelanggaran keras yang ia lakukan.

Terkait insiden tersebut, manajer Persak Kebumen yakni H. M. Tursino, S.E telah menyampaikan permintaan maaf.

"Saya sudah komunikasi dengan manajemen PPSM Magelang terkait insiden di menit akhir pertandingan," kata Tursino melalui unggahan di akun Instagram Persak Kebumen, Selasa (2/11/2021).

"Saya akan menjenguk pemain yang bersangkutan karena kita semua saudara."

"Prinsipnya saya atas nama pemain dan pelatih meminta maaf atas insiden tersebut dan ini murni bukan kesengajaan karena saya sudah tekankan ke pemain harus respect kepada siapapun lawan yang dihadapi," tutup pernyataan tersebut.

2. Pemukulan anggota DPRD, AFA Syailendra vs Persekap Kota Pasuruan

Pertandingan lanjutan Liga 3 2021-2022 antara klub asal Malang AFA Syailendra dan Persekap Kota Pasuruan, Minggu (14/11/2021), diwarnai dengan kericuhan.

Keributan dalam laga di Stadion Untung Suropati, Pasuruan, itu diawali dengan aksi Ilham Wibisono saat peluit panjang ditiupkan. Ilham merayakan kemenangan AFA Syailendra 2-0 atas Persekap dengan selebrasi menabrakkan tangannya secara sengaja ke pemain lawan.

Hal itu membuat pemain Persekap terjatuh dan meringis kesakitan. Sontak, rekan-rekannya langsung mengejar Ilham yang langsung berlari untuk menghindari kejaran dari pemain-pemain Persekap.

Tak lama setelahnya, terdapat seseorang berbaju putih dan memakai topi yang masuk ke lapangan untuk menghampiri Ilham.

Merasa terancam, Ilham langsung melepaskan pukulan kepada pria tersebut yang ternyata merupakan Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail Marzuki.

Suasana semakin panas setelah para pemain dan ofisial AFA Syailendra serta Persekap saling baku hantam. Sejumlah penonton kemudian juga turun ke lapangan sehingga kian mericuhkan keadaan.

Pihak kepolisian yang bertugas lalu mengamankan Ilham ke luar stadion. Pada akhirnya, aparat dapat mengatasi kericuhan setelah menenangkan kedua pihak.

Terkait kejadian itu, Panitia Disiplin (Pandis) PSSI Jawa Timur menjatuhkan sanksi bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni pemain yang dinilai sebagai pemicu, kedua tim, dan panitia pelaksana pertandingan.

Tim AFA Syailendra dan Persekap Kota Pasuruan juga mendapatkan hukuman berupa denda, masing-masing Rp 10 juta.

Sementara itu, panitia pelaksana pertandingan dikenakan denda sebesar Rp 20 juta karena gagal menjalankan tanggung jawabnya untuk menjaga ketertiban dan keamanan pada pertandingan tersebut.

3. Pemukulan wasit, Pespa Pasangkayu vs Persema Mamasa

Pemukulan wasit dalam laga Pespa Pasangkayu vs Persema Mamasa menjadi kasus kekerasan terkini yang terjadi di kompetisi Liga 3 2021-2022.

Kasus pemukulan wasit mewarnai pertandingan Liga 3 Zona Sulawesi Barat antara Pespa Pasangkayu dan Persema Mamasa yang digelar di Stadion Gelora Djiwa, Pasangkayu, Senin (22/11/2021).

Dilansir dari Tribun-Sulbar.com, aksi pemukulan dilakukan oleh dua pemain Pespa Pasangkayu kepada wasit yang memimpin jalannya laga.

Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) Sulawesi Barat, Agus Ambo Djiwa, menyampaikan bahwa pertandingan Liga 3 2021-2022 Zona Sulbar tetap dilanjutkan meski sempat terjadi insiden pemukulan wasit dalam laga Pespa Pasangkayu vs Persema Mamasa.

"Hari ini Selasa (23/11/2021) pertandingan tetap lanjut, keadaan juga sudah kondisif sejak kemarin," kata Agus Ambo Djiwa, dikutip dari Tribun-Sulbar.com.

"Semoga pemain terus menjaga sportivitas untuk membangun sepak bola Sulbar dan menjaga nilai persaudaraan. Jadi bukan hanya semata-mata kemenangan dikejar," tutur Agus menambahkan.

"Kita sudah ada perjanjian sebelum Liga 3 berlangsung, kalau perkelahian langsung kita hentikan, kalau pemukulan wasit pemainnya yang akan disanksi," kata Agus menegaskan.

4. Pemukulan wasit, Semen Padang vs KS Tiga Naga

Tak hanya di Liga 3, kasus kekerasan terhadap wasit juga terjadi di kompetisi Liga 2. Kasus teraktual adalah pemukulan wasit selepas pertandingan antara Semen Padang FC dan KS Tiga Naga.

Kericuhan mewarnai laga terakhir Grup A Liga 2021-2022 Semen Padang vs KS Tiga Naga yang digelar di Stadion Kaharudin Nasution, Pekanbaru, Senin (29/11/2021).

Kericuhan terjadi setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan yang dimenangi Semen Padang dengan skor tipis 1-0.

Dilansir dari Tribun News Sultra, kericuhan diduga terjadi karena ofisial tidak puas dengan keputusan wasit yang memberikan tambahan waktu selama tiga menit.

Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat ofisial tim mengejar lalu memukul wasit.

Sejumlah petugas keamanan pun langsung berupaya melerai dan meredam kericuhan tersebut.

5. Saktiawan Sinaga Tendang Penonton, Medan Utama vs Tanjungbalai United

Memasuki bulan Desember, insiden kekerasan di sepak bola Indonesia dibuka oleh kasus tendangan ke arah penonton yang dilakukan oleh mantan pemain timnas Indonesia, Saktiawan Sinaga.

Insiden tersebut terjadi pada lanjutan pertandingan Liga 3 antara Medan Utama dan Tanjungbalai United yang digelar di Stadion Mini Dispora Sumatra Utara, Kamis (2/12/2021).

Dilansir dari Tribun Medan, peristiwa pemukulan terjadi pada pertengahan babak pertama usai konflik pemain di lapangan.

Saktiawan Sinaga yang kini membela Medan Utama melanggar pemain Tanjungbalai United, M Muchlis, dan berujung pertikaian. Hal ini membuat penonton di tribune menyoraki aksi yang dilakukan Saktiawan.

Sorakan tersebut membuat emosi mantan pemain PSMS Medan itu terpancing. Ia lantas naik ke trinbune dan menendang si penonton. Polisi sampai harus turun tangan untuk menenangkan Saktiawan Sinaga.

6. Pemain Keroyok Wasit, Gasma Enrekang vs PS Nene Mallomo

Liga 3 menjadi level kompetisi dengan jumlah kekerasan terbanyak tahun ini. Teraktual, terjadi pemukulan wasit dalam pertandingan Gasma Enrekang vs PS Nene Mallomo di Liga 3 Zona Sulawesi Selatan

Insiden pemukulan wasit tersebut terjadi ketika Gasma Enrekang melawan PS Nene Mallomo di Stadion Bumi Massenrempulu, Kota Enrekang, Jumat (24/12/2021).

Dilansir dari TribunEnrekang.com, pertandingan yang berlangsung keras itu harus terhenti pada babak pertama lantaran terjadi kericuhan.

Dalam video yang diunggah akun Pandit Football di Twitter, kericuhan bermula sebelum kubu PS Nene Mallomo melakukan tendangan bebas.

Pemain PS Nene Mallomo tiba-tiba memukul dan mengeroyok sang wasit hingga terjatuh di lapangan.

Kubu Gasma Enrekang dan ofisial mencoba melerai, tetapi kericuhan telanjur melebar sehingga pertandingan pun dihentikan.

Wasit Paling Sering Jadi Korban

Dari berbagai insiden kekerasan yang terjadi di Liga 2 dan Liga 3 hingga Desember 2021 ini, wasit adalah pihak yang paling sering menjadi korban.

Dua hari insiden di Liga 3 Zona Sulawesi Selatan, kekerasan terhadap wasit juga terjadi pada laga Mataran Utama vs Sleman United di final Liga 3 DI Yogyakarta di Stadion Tridadi, Sleman, Rabu (22/12/2021).

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, peristiwa yang mencederai sportivitas itu bermula saat wasit Ikhsan Prasetya Jati memberikan kartu kuning kedua untuk kiper Sleman United, Firdaus Marga.

Hal itu dilakukan Ikhsan Prasetya Jati lantaran Firdaus Marga melakukan tendangan kiper dari luar kotak penalti untuk kedua kalinya.

Praktis, Sleman United harus bermain dengan 10 pemain seusai Firdaus Marga diusir wasit pada menit ke-79.

Setelah itu, tensi pertandingan kian panas selepas pemain Sleman United, Muhammad Solechudin, terlihat memukul pemain Mataram Utama.

Selain itu, Solechudin juga melakukan tamparan yang mengenai bagian mata wasit Ikhsan Prasetya Jati. Karena hal itu, Ikhsan Prasetya pun harus digantikan oleh wasit cadangan, Bagus Kurniawan.

Sleman United akhirnya harus bermain dengan sembilan pemain seusai Solechudin diberikan kartu merah.

Setelah wasit meniup peluit panjang, laga antara Mataram Utama dan Sleman United semakin kacau.

Hakim garis yang bertugas malah menjadi bulan-bulanan oleh pemain serta ofisial Sleman United. Mereka tampak memukul asisten wasit, Warra Mahardika, yang bertugas saat itu.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/11/23/16300018/kekerasan-di-liga-indonesia-dari-injak-leher-lawan-tendang-penonton-hingga

Terkini Lainnya

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke