SAAT ditunjuk menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga oleh Presiden Joko Widodo, tidak sedikit yang ragu dengan kapasitas Zainudin Amali. Maklum, politisi Partai Golkar ini dinilai tidak punya jejak rekam yang mentereng terkait olah raga.
Tantangan yang dihadapi Amali pun tidak main-main, salah satunya dengan penekanan peningkatan prestasi sepak bola.
“Sepak bolanya, Pak,” demikian penegasan Jokowi saat memperkenalkan Amali bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya di Istana Merdeka, Jakarta sekitar dua tahun silam.
Perlahan namun pasti, Zainudin Amali berupaya beradaptasi dengan tugas barunya. Dia pun merangkul para stake holder olah raga.
Hubungan induk olahraga dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dibenahi. Amali pun tak sungkan untuk turun tangan membantu memfasilitasi dan menyelesaikan kendala non teknis yang dihadapi pengurus cabang olah raga.
Yang paling kentara tentu saja di cabang olah raga sepak bola. Karena sepak bola menjadi “tugas utama” dari Presiden, Amali pun all out untuk membantu menghidupkan kembali sepak bola Indonesia yang sedang berusaha bangun dari tidurnya.
Baca juga: Prestasi Olahraga Indonesia Meroket, Menpora Zainudin Amali Tuai Pujian
Bergulirnya kembali Liga 1 dan Liga 2, adalah peran besar Amali yang membuka jalan lobi, utamanya dengan pihak Kepolisian RI yang mengeluarkan izin kompetisi.
Amali juga bisa meyakinkan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menggelar kompetisi di tengah pandemi Covid-19.
Singkatnya, tanpa Amali, kompetisi Liga 1 dan 2 belum tentu berjalan.
Satu poin lainnya untuk Zainudin Amali adalah suksesnya penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX di Papua.
Meski awalnya sempat diragukan penyelenggaraannya terkait kondisi pandemi dan isu keamanan di Papua, PON XX berjalan dengan baik.
Presiden Jokowi pun hadir dalam acara pembukaan. Sementara, Wakil Presiden Ma’ruf Amin datang di acara penutupan.
Dalam periode kerjanya, Amali pun mendapat berkah, seperti terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 yang sedianya dilaksanakan tahun 2021.
Selain itu, di Olimpiade 2020, atlet Indonesia tampil gemilang membawa pulang medali, termasuk tradisi medali emas dari cabang bulu tangkis yang diraih pasangan ganda putri Greysia Polii dan Aprilia Rahayu.
Baca juga: Fakta Piala Thomas yang Pulang ke Indonesia, Tinggi 71 Cm dan Tertulis Inskripsi IBF
Terakhir, tentu saja keberhasilan tim bulu tangkis putra yang meraih Piala Thomas di Ceres Arena Aarhus, Denmark.