KOMPAS.com - Kegagalan demi kegagalan terus dialami generasi emas timnas Belgia. Teraktual, De Rode Duivels hanya bisa menempati peringkat keempat UEFA Nations League.
Belgia takluk 1-2 dari Italia pada pertandingan perebutan tempat ketiga UEFA Nations League yang digelar di Stadion Allianz, Turin, Minggu (10/10/2021) malam WIB.
Itu merupakan kegagalan terkini yang dialami oleh timnas Belgia di panggung internasional.
Sebelumnya, Romelu Lukaku dkk cuma bisa melangkah sampai perempat final Euro 2020 yang dilangsungkan pada Juni-Juli lalu.
Mundur ke belakang, langkah Belgia pada Piala Dunia 2014 dan Euro 2016 juga terhenti di perempat final.
Peringkat ketiga Piala Dunia 2018 menjadi pencapaian terbaik De Rode Duivels di pentas internasional dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir.
Baca juga: Kisah di Balik Sebutan Julukan Generasi Emas Belgia
Namun, dengan status tim nomor satu FIFA, peringkat tiga Piala Dunia 2018 tentu bukanlah sebuah prestasi yang bisa dibanggakan timnas Belgia.
Belgia pun menjadi satu-satunya tim peringkat satu FIFA yang belum pernah memenangi Piala Dunia atau trofi kontinental.
Jika melihat materi pemain timnas Belgia tujuh tahun terakhir, De Rode Duivels punya semua syarat untuk mengukir prestasi tertinggi.
Ketika tampil pada Piala Dunia 2014 di Brasil, Belgia memiliki Vincent Kompany dan Thomas Vermaelen yang sedang dalam usia emas.
Bintang-bintang muda waktu itu seperti Thibaut Courtois, Kevin De Bruyne, dan Eden Hazard juga mulai menunjukkan sinarnya.
Sayangnya, De Rode Duivels yang punya materi pemain mentereng cuma bisa melangkah sampai perempat final Piala Dunia 2014.
Baca juga: Nicolo Barella, Si Radio Kecil yang Kembali Jadi Mimpi Buruk Belgia
Dua tahun kemudian di Euro 2016, skuad bertabur bintang Belgia semakin matang. Namun lagi-lagi, langkah mereka terhenti di perempat final.
Jonathan Liew dalam artikelnya di The Guardian pada Juni lalu menyebut Euro 2020 sebenarnya adalah momentum terbaik bagi Belgia untuk meraih gelar juara.
De Rode Duivels menatap Euro 2020 dengan bekal peringkat ketiga Piala Dunia 2018 dan status sebagai tim ranking satu FIFA yang mereka rebut dari Perancis pada Oktober 2018.
Akan tetapi, Belgia gagal memenuhi ekspektasi. Laju De Rode Duivels kembali terhenti di perempat final, sama seperti edisi 2016.
Mantan penyerang timnas Belgia era 1980-an hingga 1990-an, Marc Degryse, menyebut kekalahan Belgia dari Italia pada perempat final Euro 2020 adalah sebuah kegagalan besar.
"Sangat disayangkan generasi ini membuang kesempatan meraih trofi dengan cara seperti itu. (Kekalahan) itu sama sekali tidak perlu," kata Degryse usai Belgia kalah dari Perancis pada semifinal UEFA Nations League, Jumat (8/10/2021), seperti dikutip Reuters.
Kini, generasi emas timnas Belgia berpacu dengan waktu. Piala Dunia 2022 di Qatar dianggap sebagai kesempatan terakhir De Rode Duivels untuk memenangi trofi bergengsi.
Namun, memburu prestasi di Piala Dunia tahun depan bukanlah pekerjaan mudah bagi Belgia. Sebab, mereka akan menghadapi lawan-lawan kuat pada turnamen sepak bola terakbar itu.
Baca juga: Asal-usul Tiraggiro, Gol Tembakan Melengkung ala Lorenzo Insigne
Komentator sepak bola Peter Vandenbempt mengatakan bahwa keyakinan publik Belgia untuk melihat timnas mereka berprestasi mulai menguap seiring kegagalan demi kegagalan yang dialami skuad De Rode Duivels.
"Optimisme yang akan dicapai generasi ini di (Piala Dunia) Qatar menjadi jauh lebih kecil," tutur Vandenbempt.
Sementara itu, Roberto Martinez yang melatih timnas Belgia sejak 2016 meyakini bahwa skuadnya masih bisa berkembang lagi.
"Kami telah bersama sejak di (Piala Dunia) Rusia. Kami telah melalui banyak emosi bersama dan mengalahkan tim seperti Brasil. Kami harus beradaptasi dengan gaya yang berbeda," ucap Martinez sebelum duel kontra Italia, seperti dikutip DW.
Dengan sejumlah pemain pilar seperti Kevin De Bruyne dan Eden Hazard kini sudah memasuki usia kepala tiga, Piala Dunia 2022 di Qatar bisa saja menjadi pertaruhan terakhir generasi emas Belgia.
Apakah generasi emas timnas Belgia bisa memenuhi harapan meraih trofi, atau justru berakhir tragis alias tak mampu mempersembahkan gelar juara? Waktu yang akan menjawabnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.