"Jika hasilnya positif, atlet melanjutkan ke tes usap PCR," kata Suwarno.
Kemudian, bila hasil tes usap PCR positif, atlet akan mendapatkan isolasi.
"Kami melakukan tracing untuk sekitar atlet tersebut," kata Suwarno.
Suwarno mengingatkan atlet pada cabang olahraga yang berkontak fisik antarpemain, harus melakukan tes usap antigen sebelum pertandingan.
Suwarno memberi contoh atlet pada cabang gulat, tinju, dan wushu, misalnya, wajib melakukan tes usap antigen sebelum berlaga satu hari sebelum pertandingan atau H-1.
"Bila hasil tes usap antigen itu negatif, atlet bersangkutan mendapat izin bertanding," ujar Suwarno.
Sebaliknya, jika hasil tes usap antigen atlet itu menunjukkan positif, atlet bersangkutan mesti berlanjut pada tes usap PCR.
Prokes
Pada bagian selanjutnya, Suwarno memberikan catatan pada protokol kesehatan (prokes) kepulangan atlet usai berlaga di PON XX Papua 2021.
Sebelum pulang ke provinsi masing-masing, atlet kembali menjalani tes usap PCR.
"Tes PCR ini untuk memastikan kondisi kesehatan sekaligus persyaratan penerbangan," tutur Suwarno.
Setiba di provinsi masing-masing, Suwarno mengatakan agar KONI Provinsi memberikan kesempatan kepada atletnya melakukan isolasi.
"Isolasi diperlukan untuk membuktikan apakah atlet-atlet betul-betul dalam keadaan sehat," ujar Suwarno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.