SENTANI, KOMPAS.com - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman ingin agar cabang olahraga pencak silat seperti karate dan taekwondo.
"Kita buat pencak silat seperti karate dan taekwondo yang sudah mendunia," kata Marciano, Rabu (6/10/2021).
Baca juga: Menpora soal 29 Kasus Covid-19 di PON XX Papua: Sudah Ditangani Panitia
Lantaran tantangan itulah, Marciano mengajak segenap pengurus Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) mengembangkan olahraga bela diri tradisional Indonesia ini agar dapat dipertandingkan di Olimpiade.
"Kita semua mesti merencanakan sangat baik agar pencak silat bisa menuju Olimpiade," ujarnya saat membuka laga cabang olahraga pencak silat PON XX Papua 2021 di GOR Toware, Sentani, Kabupaten Jayapura.
Marciano menyebut, untuk mencapai tahap itu, hal yang bisa dilakukan adalah menggarap kompetisi pencak silat sebaik-baiknya.
"Ini penting agar pencak silat memiliki standar internasional," kata Marciano.
KONI Pusat kata Marciano mengajak para pelatih berkompeten mengembangkan pencak silat ke seluruh pelosok dunia.
"Kami menyiapkan banyak pelatih berstandar internasional," ujar Marciano.
Para pelatih berstandar internasional bisa masuk ke banyak negara.
Dengan cara seperti itu, kata Marciano, persyaratan minimal negara yang bisa mendukung pencak silat bisa atau tidak dipertandingkan di Olimpiade, terpenuhi.
"Karena kan, pelatih Indonesia ada di mana-mana," ucap Marciano.
Pada PON XX Papua 2021, cabang olahraga pencak silat diikuti 206 pesilat dari 27 provinsi.
Laga dilaksanakan di GOR Toware mulai Rabu (6/10/2021) hingga Selasa (12/10/2021).