JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia melalui cabang olahraga angkat besi bakal bertarung di perhelatan Asian Games Hangzhou 2022.
"Atlet angkat besi Indonesia mesti mempersiapkan diri betul-betul di Asian Games ini," kata lifter EKo Yuli Irawan dalam diskusi virtual, Senin (27/9/2021), Apresiasi Prestasi Atlet Indonesia Herbalife Nutrition Indonesia.
Eko mengatakan bahwa hal penting yang menjadi perhatian adalah adanya pertarungan lifter-lifter Asia di ajang ini.
"Meskipun Asia, ini seperti kejuaraan dunia karena juara-juara angkat besi banyak dari Asia," kata Eko Yuli Irawan.
Baca juga: Bakti Peraih Medali Perak Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020 Belum Usai
Namun demikian, peraih medali perak angkat besi putra Olimpiade Tokyo 2020 ini mengaku bahwa baktinya belum usai.
Eko meraih medali perak di nomor 61 kilogram.
Eko mengatakan setidaknya ke depan, ada tiga perhelatan olahraga besar yang masih menjadi tantangannya.
Terdekat adalah PON XX Papua 2021.
Pesta olahraga multicabang terakbar nasional itu akan berlangsung 5-12 Oktober 2021.
"Masih ada juga Asian Games Hangzhou 2022 dan Olimpiade Paris 2024," kata atlet kelahiran 24 Juli 1989 ini.
Pada Olimpiade Tokyo 2021, Indonesia meraih 1 medali emas, 1 perak, dan 3 perunggu.
Capaian prestasi itu pun membuat pemerintah Indonesia merealisasikan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) ditetapkan melalui Peraturan Presiden nomor 86/2021 pada Peringatan Hari Olahraga Nasional (9 September 2021).
Di dalam DBON, pemerintah menetapkan 14 cabor prioritas pendulang medali untuk Olimpiade.
Keempat belas cabang olahraga itu adalah atletik, bulu tangkis, panjat tebing, senam artistik, angkat besi, balap sepeda, panahan, menembak, renang, dayung, karate, taekwondo, wushu, dan pencak silat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.