KOMPAS.com - Jalan berliku membawa Junior Messias sampai ke San Siro, markas AC Milan. Messias yang dulu hanya seorang kurir lemari es, kini bisa memakai seragam I Rossoneri dengan penuh rasa bangga.
Junior Messias lahir di Belo Horizonte, Brasil, pada 13 Mei 1991. Pada 2011, ia pindah ke Italia bersama istri dan anaknya dan tinggal bersama saudara laki-lakinya di Turin.
Dilansir dari Football Italia, Messias bekerja di berbagai bidang ketika berada di Italia.
Pekerjaan yang dilakukan Messias mulai dari memperbaiki batu bata dari gedung yang dihancurkan hingga mengantarkan mesin cuci dan lemari es.
Sebagai orang Brasil, Messias tentunya tak bisa lepas dari sepak bola. Pada waktu luang, ia bermain bagi sebuah tim sepak bola amatir komunitas lokal Peru untuk menambah penghasilan.
Orang pertama yang melihat bakat sepak bola Junior Messias adalah Ezio Rossi, eks pemain dan pelatih Torino.
Baca juga: Mauro Camoranesi, Pembelot Argentina yang Melegenda di Italia
Rossi yang saat ini melatih klub Citta di Varese kemudian membawa Messias ke Casale, sebuah klub yang bermain di kasta kelima Liga Italia.
"Saya tidak punya tim saat itu, jadi saya melatih sekelompok pengungsi," ungkap Rossi soal bagaimana ia menemukan Junior Messias.
"Seorang teman, Roberto Arena, pernah mengundang saya untuk menonton pertandingan dan ia mengatakan 'Ikut dengan saya, ada pemain Brasil yang cukup bagus," imbuh Rossi.
Ketika Ezio Rossi menerima pekerjaan sebagai pelatih Casale, ia lantas menghubungi Messias.
"Empat bulan kemudian, saya ditunjuk sebagai pelatih Casale di divisi lima Italia dan dia (Junior Messias) adalah orang pertama yang saya hubungi."
"Saya tahu dia sangat kuat, tetapi saya tidak tahu apa-apa tentang sikapnya. Dia belum pernah menjadi pesepak bola sebelumnya. Saya pikir dia hanya bermain di divisi tiga Brasil," tutur Rossi.
Pada 2015, Messias mendapatkan kontrak dari Casale dengan gaji awal sebesar 1.500 euro. Saat itu, usianya sudah 24 tahun.
Baca juga: Kisah Kehancuran Karier Adriano, Sang Kaisar Pemilik Kaki Kiri Maut
Messias menjawab kepercayaan Rossi dengan mencetak 21 gol dari 32 penampilan bersama Casale di kompetisi divisi lima Liga Italia, Eccellenza, musim 2015-2016.
Musim berikutnya, Messias pindah ke Chieri yang berlaga di Serie D atau kompetisi strata keempat Liga Italia. Di sana, ia mampu membukukan 15 dari 34 laga kompetitif.
Sejak saat itu, Messias menapaki karier sepak bolanya setapak demi setapak. Pada 2017, ia pindah ke Gozzano dan membantu klub promosi ke Serie C.
Kesempatan lebih besar menghampiri Junior Messias ketika ia direkrut oleh klub Serie B, Crotone, pada musim panas 2019.
Pada musim 2019-2020, Messias yang mencetak enam gol dari 34 pertandingan Serie B turut membantu Crotone meraih tiket promosi ke Serie A.
Messias yang enam tahun sebelumnya hanya bermain di kasta bawah pun merasakan atmosfer kompetisi teratas Liga Italia.
Musim lalu, Junior Messias tampil pada 36 pertandingan Serie A dan mencetak sembilan gol. Sayangnya, ia tak bisa menyelamatkan Crotone dari jurang degradasi.
Meski klubnya terdegradasi ke Serie B, kisah bak Cinderella yang dialami Junior Messias belum berakhir.
Baca juga: Sejarah Nama San Siro dan Giuseppe Meazza, Stadion Kandang AC Milan dan Inter Milan
Pada deadline day bursa transfer ini, AC Milan mengumumkan bahwa mereka merekrut Messias dari Crotone dengan status pinjaman disertai opsi pembelian permanen.
Messias pun tak bisa menutupi rasa bangga dan bahagianya bisa menjadi bagian dari klub top seperti AC Milan.
"Di Milanello, saya menemukan pemain hebat dan pelatih hebat. Ini adalah emosi yang tidak Anda dapatkan berkali-kali dalam hidup," kata Messias dalam konferensi pers perkenalan dirinya.
"Saya senang berada di sini dan saya tidak sabar untuk mengenakan seragam Milan," ucap pemain berusia 30 tahun itu.
#NewPlayerUnlocked and in Total Control ????
— AC Milan (@acmilan) September 3, 2021
Junior Messias ?????????? #SempreMilan pic.twitter.com/Zq9EnCWvUz
Kini, jalan berliku penuh pengorbanan yang dilalui Junior Messias membuahkan hasil.
Messias yang dulu hanya seorang kurir lemari es, kini bermain untuk salah satu klub besar dan bersejarah Italia.
"Setiap anak ingin bermain di sini. Bagi saya, ini adalah sumber kebanggaan dan kepuasan. Pekerjaan telah terbayar, pengobanan juga," ujar Junior Messias menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.