Paling terasa itu shuttlecock mereka. Tiap main atau latihan, pemain harus bawa shuttlecock sendiri.
Sebelum latihan, mereka harus undian. Yang kalah harus keluarin shuttlecock duluan.
Kadang ada pemain datang latihan tetapi tidak bawa kok, harus pinjam dulu. Sementara kalau beli, di toko olahraga tidak ada. Mereka harus membeli via online atau menitip teman.
Saya berbicara ke federasi soal shuttlecock tapi mereka bilang kondisi memang seperti itu. Akhirnya saya jalani dulu saja.
Terlebih bulu tangkis ini bukan olahraga populer, hanya sekadar hobi. Mereka masih mengedepankan pendidikan.
Baca juga: Ranking BWF, 10 Besar dan Wakil Indonesia
Setiap mereka ada ulangan, ujian sekolah atau ada hubungannya dengan sekolah, ya latihan ditinggal.
Jadi berbeda sekali dengan Indonesia, meskipun ada ujian tetap ada latihan, nggak pernah lepas.
Terus pemain ini merangkap ke berbagai sektor. Jadi bermain untuk tunggal, ganda, mix. Saya nggak pernah mengalami seperti itu. Di Indonesia sudah spesialis.
Pada tahun 2006 nama saya mulai dikenal, karena ada pertandingan Pan American Games Junior.
Baca bagian selanjutnya >>> Eksklusif Kisah Muamar Qadafi, Pertemuan Kevin Cordon dan Dilema Keluarga (2).
Eksklusif Muamar Qadafi, Di Balik Kevin Cordon Lawan Ginting dan Rencana Usai Guatemala (3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.