Atlet panahan putri Korea Selatan, An San, dibanjiri kritik oleh warga negaranya sendiri meski ia berhasil mempersembahkan tiga medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020.
Pada Olimpiade Tokyo kali ini, An San sukses merebut tiga medali emas cabor panahan melalui nomor individu, beregu putri, dan beregu campuran.
Meski mampu mengharumkan Korea Selatan di pentas internasional, An San justru menerima kritikan di negerinya sendiri.
Penyebabnya adalah potongan rambut An San yang dianggap pendek.
Baca juga: Skuad Korea Selatan untuk Olimpiade Tokyo 2020
Reporter New York Times Kelly Kasulis Cho melalui Twitter-nya menyebut An San dituding sebagai feminis, kata yang dianggap mempunyai makna radikal di Korea Selatan.
"Peraih medali emas Olimpiade di bidang panahan, An San, dikritik oleh netizen laki-laki karena rambut pendeknya - tampilan lain dari gerakan anti-feminis online di sebuah daerah di mana potongan rambut pendek masih bisa menjadi kontroversi di antara kelompok-kelompok tertentu," cuit Cho.
South Korean Olympic gold medalist in archery, An San, is being criticized by male netizens for her short hair — yet another display of the online anti-feminist movement in a county where haircuts can still be controversial among select groups. pic.twitter.com/wmjXPBW6Ce
— Kelly Kasulis Cho (@KasulisK) July 29, 2021
Kritik disertai perundungan terhadap An San membuat Presiden Korea Selatan Moon Jae-in turut bersuara dengan menyebut pemanah 20 tahun itu sebagai atlet kebanggaan.
"Kebanggaannya adalah kebanggaan kami," kata Moon Jae-in.
Moon Jae-in juga memuji fokus An San selama berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020 dan perjuangannya untuk mengatasi diskriminasi.
Baca juga: Menilik Kontroversi Drama Korea Racket Boys di Indonesia
Tak hanya beberapa atlet yang memicu kontroversi, siaran televisi (tv) Korea Selatan saat Olimpiade Tokyo 2020 juga menimbulkan kontroversi.
Pada saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, stasiun televisi Korsel yakni MBC dinilai mendeskripsikan setiap negara dengan cara yang kurang layak.
Misalnya, mereka menyingung tingkat vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang masih 6 persen.
Sementara itu, Romania digambarkan sebagai negara drakula dan Ukraina dengan tragedi reaktor nuklir Chernobyl.
South Korean broadcaster MBC used images to "represent" each country during the #Tokyo2020 Opening Ceremony.
Italy: pizza
— Raphael Rashid (@koryodynasty) July 23, 2021
Norway: salmon
Haiti: upheaval
Ukraine: Chernobyl pic.twitter.com/KpUXATuZld
Dilansir dari Kompas TV, MBC kemudian kembali membuat kontroversi seputar penayangan keterangan usai pertandingan sepak bola putra Olimpiade Tokyo, Minggu (25/7/2021).
Terkait hal tersebut, Presiden Televisi Publik Korea Selatan Park Sung-je meminta maaf secara terbuka dalam konferensi pers yang digelar di markas MBC di Sangam-dong, Seoul, Senin (26/7/2021).
“Hari ini, saya berdiri di hadapan kalian untuk meminta maaf secara terbuka karena telah merusak semangat persahabatan Olimpiade dan saling menghormati."
"MBC telah menggunakan gambar-gambar dan keterangan yang menyinggung selama peliputan upacara pembukaan Olimpiade Tokyo dan keterangan lain yang tak pantas digunakan saat meliput pertandingan sepak bola antara Korea Selatan dan Rumania pada hari Minggu,” tutur Park, seperti dikutip dari The Korea Herald.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.