KOMPAS.com - Korea Selatan hingga saat ini mampu menghuni posisi 10 besar daftar perolehan medali Olimpiade Tokyo 2020. Namun, sejumlah kontroversi mengiringi langkah tim Negeri Ginseng tersebut.
Hingga Senin (2/8/2021) pagi WIB, Korea Selatan (Korsel) berada di urutan ke-8 klasemen perolehan medali Olimpiade Tokyo 2020.
Korea Selatan tercatat telah mengumpulkan total 17 medali, yaitu lima medali emas, empat perak, dan delapan perunggu.
Akan tetapi, di balik keberhasilan Korsel meraih medali demi medali, ada kontroversi yang diciptakan oleh beberapa atlet mereka.
Petembak Korea Selatan, Jin Jong-oh, memicu kontroversi setelah ia menyebut atlet Iran, Javad Foroughi, sebagai teroris.
Javad Foroughi berhasil meraih medali emas cabang olahraga (cabor) menembak Olimpiade Tokyo 2020 nomor pistol udara 10 meter putra.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Wakil Korsel Heran Lihat Keuletan Ahsan/Hendra
Foroughi sukses mengalahkan Damir Mikec (perak) asal Serbia dan petembak China, Pang Wei (perunggu).
Namun, keberhasilan Javad Foroughi merebut medali emas ditanggapi sinis oleh Jin Jong-oh yang tak lolos ke putaran final.
Jong-oh mengucapkan kalimat kontroversial dengan menyebut Javad Foroughi sebagai teroris.
Dilansir dari The Guardian, Jong-oh melontarkan kalimat kontroversial itu karena Foroughi dikabarkan adalah anggota Korps Pengawal Revolusi Islam Iran atau Iran’s Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) sebagai perawat.
"Bagaimana seorang teroris dapat memenangi posisi pertama (medali emas)? Itu adalah hal yang paling absurd dan konyol," kata Jin Jong-oh saat tiba di Bandara Internasional Incheon.
‘How can a terrorist win gold?’: Korean competitor criticises IOC after Iran's shooting victory at #Olympics.
Story: @seaningle https://t.co/9FPhvgjbjL
— Guardian sport (@guardian_sport) July 30, 2021
Baca juga: Panahan Olimpiade Tokyo - Atlet Korsel Pecah Rekor, Tim Putra Indonesia 10 Besar
Setelah memicu perdebatan, Jin Jong-oh pun akhirnya meminta maaf atas perkataan yang ia ucapkan.
"Saya meminta maaf karena menyebabkan kontroversi dengan komentar yang tidak pantas selama wawancara dengan media ketika saya kembali ke Bandara Internasional Incheon," kata Jong-oh, dikutip dari media Korsel, SBS News.
"Saya sangat merenungkan hal ini, dan saya meminta maaf kepada Javad Foroughi yang terluka oleh pernyataan saya," imbuh atlet berusia 41 tahun itu.