KOMPAS.com - Perjalanan Windy Cantika Aisah menuju medali perunggu di kelas 49 kg putri Olimpiade Tokyo 2020 bukanlah hal yang mudah.
Windy Cantika harus melalui rintangan berat sebelum tampil pada Olimpiade Tokyo 2020, ajang yang kerap menjadi mimpi tertinggi bagi para atlet di seluruh dunia.
Beberapa bulan sebelum dipastikan lolos ke Olimpiade Tokyo, tepatnya pada Desember 2020, Windy Cantika diketahui sempat terjangkit virus corona dan harus menjalani isolasi mandiri selama sebulan di hotel.
Kondisi tersebut tentu memengaruhi persiapan Windy Cantika yang ketika itu sedang bersiap tampil pada Kejuaraan Asia di Tashkent, Uzbekistan, Maret lalu.
Baca juga: Cerita Windy Cantika Lawan Ketegangan Sebelum Raih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Namun, Windy Cantika dengan tekadnya mampu melewati rintangan tersebut. Dia bangkit hingga meraih medali perunggu pada Kejuaraan Asia.
Berkat raihan perunggu di Tashkent, Windy Cantika pun berhak naik ke peringkat kelima ranking Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) dan mengamankan tiket menuju Olimpiade Tokyo 2020.
Setelah sampi di Olimpiade Tokyo 2020, Windy dengan segala rintangan yang telah dilalui, berhasil mempersembahkan medali pertama bagi kontingen Indonesia.
Atlet angkat besi Indonesia yang kini masih berusia 19 tahun itu berhasil meraih medali perunggu di kelas 49 kg putri.
Baca juga: Profil Windy Aisah, Lifter Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Tampil di Tokyo International Forum, Jepang, Sabtu (24/7/2021) siang WIB, Windy Cantika mencatatkan total angkatan 194 kg, gabungan dari raihan terbaik di angkatan snatch (84 kg) dan clean & jerk (110 kg).
Berkat catatan tersebut, Windy Cantika berada di peringkat ketiga. Dia hanya tertinggal dari Hoi Zhihui (China) dan Chanu Mirabai (India).
Adapun kesaksian terkait perjuangan Windy Cantika dalam meraih medali Olimpiade Tokyo 2020 ini diungkapkan langsung oleh sang ibu, Siti Aisah, yang tak kuasa menahan air mata setelah melihat buat hatinya mengukir prestasi gemilang.
"Saya terus berdoa selama Cantika tampil. Dada saya berdetak sangat kencang apalagi melihat Cantika sempat dua kali mengalami kegagalan di angkatan Snatch," kata Siti Aisah yang menyaksikan perjuangan Windy Cantika dari layar kaca televisi.
"Begitu juga suami dan adik-adiknya yang sengaja berkumpul di rumah juga ikut meneteskan air mata kebahagiaan," ujar Siti Aisah.
"Semua itu terjadi karena teringat begitu beratnya perjuangan Cantika. Bukan hanya menghadapi lawan-lawannya lifter kelas dunia tetapi semangatnya yang sangat tinggi untuk bisa meraih prestasi."
"Padahal, Cantika itu sempat positip Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri selama sebulan di hotel. Kalau tidak salah kejadian itu pada bulan Desember 2020," ungkap Siti Aisah.
Setelah menyaksikan keberhasilan sang putri, Siti Aisah pun berkesempatan menghubungi Windy Cantika melalui panggilan video.
Baca juga: Hasil Wakil Indonesia di Olimpiade Tokyo - Perolehan Medali Terbuka, Bulu Tangkis Sempurna
Dalam kesempatan tersebut, Siti Aisah mendapat ucapan terima kasih dari Windy Cantika.
"Mama. Cantika mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan mama, papa serta kakak dan adik. Neng hanya bisa meraih peringkat ketiga," kata Windy yang diketahui berasal dari Jawa Barat tersebut.
Dalam merespons ucapan terima kasih tersebut, Siti Aisah pun mengutarakan rasa syukur yang mendalam.
"Alhamdulillah neng bisa meraih perunggu di tengah pandemi Covid-19. Video call-nya tidak bisa lama karena Cantika ingin menjawab telp dari pak Menpora Zainudin Amali," ujar Siti Aisah.
Di akhir pernyataannya, Siti Aisah pun sempat teringat dengan barbel dari semen yang pernah jadi alat latihan Cantika saat masih kecil.
"Cantika memang pernah menanyakan tentang barbel semen itu kok masih ada. Ya, itu barbel dari semen akan tetap saya simpan sebagai kenangan," tutur Siti Aisah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.