Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Windy Cantika Lawan Ketegangan Sebelum Raih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Kompas.com - 24/07/2021, 17:27 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Atlet angkat besi Indoneisa, Windy Cantika Aisah, mengaku sempat tegang ketika tampil maupun menunggu hasil angkatan lawan-lawannya di kelas 49 kg putri Olimpiade Tokyo 2020.

Meski demikian, Windy Cantika Aisah mampu mengatasi ketegangan itu hingga akhirnya berhasil meraih medali perunggu, Sabtu (24/7/2021) sore WIB.

Bertanding di Hall Tokyo International Forum, Windy Cantika sempat mengalami kendala pada angkatan snatch pertamanya seberat 84 kg.

Beruntung bagi Windy Cantika karena ia langsung berhasil mengamankan angkatan tersebut pada kesempatan keduanya.

Pada percobaan ketiga, Windy Cantika mencoba menaikkan beban angkatannya menjadi 87 kg.

Namun, Windy Cantika gagal menyelesaikan angkatan tersebut dengan sempurna.

Baca juga: Profil Windy Aisah, Lifter Peraih Medali Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020

Windy Cantika pada akhirnya harus puas menempati peringkat keempat dalam daftar angkatan snatch kelas 49 kg putri.

Pada angkatan clean & jerk, Windy Cantika langsung mematok 103 kg pada kesempatan pertama.

Tidak seperti sebelumnya, Windy Cantika sukses menyelesaikan angakatan clean & jerk pertamanya.

Kepercayaan diri Windy Cantika terlihat meningkat.

Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan Windy Cantika menyelesaikan dua angkatan selanjutnya yang lebih berat, yakni 108 kg dan 110 kg.

Windy Cantika pada akhirnya berhak meraih medali perunggu dengan total angkatan 194 kg.

Windy Cantika menempati peringkat ketiga tepat di bawah Hoi Zhihui (China) dan Chanu Mirabai (India).

Hoi Zhihui berhak mendapat medali emas angkat besi putri kelas 49 kg dengan total angkatan terbaiknya adalah 210 kg.

Di sisi lain, Chanu Mirabai sukses mendapatkan medali perak dengan total angkatan terbaiknya adalah 202 kg.

Baca juga: Medali Pertama Indonesia dalam Geliat Adu Rekor Baru Olimpiade

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com