KYIV, KOMPAS.com - Pemerintah Ukraina menyampaikan protes kepada penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 berkenaan dengan peta negara itu.
Awalnya, pada peta itu tergambar daerah perbatasan Ukraina dengan Semenanjung Krimea di Laut Hitam yang menjadi milik Rusia.
Baca juga: Para Atlet Diziinkan Protes di Olimpiade Tokyo 2020, tetapi...
Padahal, tatkala Rusia menganeksasi Krimea pada 2014, tak ada dukungan internasional bagi kebijakan itu.
Aneksasi Krimea memicu sanksi negara-negara Barat.
Rusia pun mendapatkan kecaman dunia internasional gara-gara kebijakn tersebut.
Hingga kini, kawsan Semenanjung Krimea masih dianggap sah sebagai milik Ukraina.
"Kami minta penyelenggaara mengoreksi peta tersebut," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba pada Jumat (23/7/2021).
Darurat
Sementara itu, Kota Tokyo memasuki keempat kalinya berstatus darurat Covid-19 mulai Senin (12/7/2021).
"Penetapan ini merupakan upaya mencegah meluasnya pandemi Covid-19," kata Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengingatkan warga Jepang dalam pernyataan resminya.
Status keempat itu mempunyai masa berlaku hingga Minggu (22/8/2021).
Status ini merupakan perpanjangan dari status ketiga yang habis masa berlakunya pada Minggu (11/7/2021).
Sama seperti pada status darurat Covid-19 sebelumnya, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat juga berlangsung.
Selain perpanjangan status kondisi darurat Covid-19 untuk Tokyo dan Okinawa, empat prefektur yakni Chiba, Saitama, Kanagawa, dan Osaka, juga terkena kebijakan ini.
"Kebijakan pada keempat prefektur tersebut diperpanjang hingga Minggu (22/8/2021)," kata Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.