Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cerita Manis Indonesia di Olimpiade, dari Medali Pertama hingga Tradisi Emas

Kompas.com - 22/07/2021, 14:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Olimpiade Tokyo 2020 akan menjadi keikutsertaan ke-16 Indonesia pada ajang Olimpiade. Adapun, penampilan perdana Merah Putih di pesta olahraga internasional terbesar itu adalah pada 1952 di Helsinki, Finlandia.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia berkekuatan 28 atlet yang terdiri dari delapan cabang olahraga (cabor).

Delapan cabor Olimpiade yang bakal diikuti Indonesia adalah bulu tangkis, atletik, panahan, menembak, dayung (rowing), selancar (surfing), angkat besi, dan renang.

Dari 28 atlet Merah Putih yang akan tampil pada Olimpiade 2020 di Tokyo, perwakilan terbanyak berasal dari cabor bulu tangkis dengan total 11 atlet.

Sementara untuk cabor menembak dan selancar, Indonesia hanya memiliki masing-masing satu wakil.

Pada Olimpiade terakhir di Rio de Janeiro, Indonesia juga berkekuatan 28 atlet dan berhasil membawa pulang tiga medali yaitu satu emas dan dua perak.

Baca juga: Daftar 32 Medali Indonesia pada Ajang Olimpiade

Dari Olimpiade Rio 2016, medali emas bagi Merah Putih dipersembahkan oleh cabor bulu tangkis melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Adapun, dua medali perak disumbangkan oleh Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani dari cabor angkat besi.

Keberhasilan Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir merebut medali emas kembali membuat Indonesia mengukir catatan manis di Olimpiade.

Sebab, Indonesia kembali merasakan medali emas setelah tradisi emas Merah Putih di Olimpiade sempat terputus pada Olimpiade London 2012.

Berikut KOMPAS.com merangkum empat catatan manis Indonesia pada ajang Olimpiade sejak pertama kali tampil pada 1952.

1. Medali perdana

Mengutip KOMPAS Pedia, medali pertama Indonesia pesta olahraga internasional terbesar itu hadir pada Olimpiade Seoul 1988.

Setelah tujuh kali berpartisipasi di Olimpiade tanpa perolehan medali, Indonesia baru bisa meraih medali pada keikutsertaan ke-8.

Trio pemanah Merah Putih yaitu Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardani, dan Lilies Handayani berhasil menyabet medali perak pada Olimpiade Seoul.

Perolehan satu medali perak pada Olimpiade Seoul 1988 menjadi catatan bersejarah bagi Indonesia. Sebab, untuk pertama kalinya dalam 36 tahun, Indonesia mendapatkan medali Olimpiade.

Baca juga: Profil Atlet Panahan Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020

2. Medali emas pertama

Kolase pebulu tangkis tunggal putra Alan Budikusuma (kiri) dan pemain tunggal putri Susy Susanti saat meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.Dok. Tribunnews Kolase pebulu tangkis tunggal putra Alan Budikusuma (kiri) dan pemain tunggal putri Susy Susanti saat meraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992.

Indonesia menggoreskan kisah manis pada Olimpiade Barcelona 1992. Untuk pertama kalinya, ada atlet Merah Putih yang berhasil meraih medali emas Olimpiade.

Dua medali emas pada Olimpiade 1992 dipersembahkan oleh Susy Susanti dan Alan Budikusuma dari cabor bulu tangkis.

Pada Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia total meraih lima medali yang semuanya berasal dari bulu tangkis.

Selain Susy Susanti dan Alan Budikusuma yang merebut medali emas, juga ada Ardy Wiranata (perak tunggal putra), Eddy Hartono/Rudy Gunawan (perak ganda putra), dan Hermawan Susanto (perunggu tunggal putra).

3. Tradisi emas

Susy Susanti dan Alan Budikusuma tak hanya memberikan medali emas pertama bagi Indonesia. Pencapaian ini juga menjadi awal dimulainya tradisi emas Merah Putih di Olimpiade.

Sejak Olimpiade 1992 di Barcelona hingga Olimpiade Beijing 2008, Indonesia selalu bisa membawa pulang setidaknya satu medali emas.

Medali emas itu pun selalu hadir melalui cabor bulu tangkis yaitu Rexy Mainaky/Ricky Subagja (ganda putra, Atlanta 1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (ganda putra, Sydney 2000), Taufik Hidayat (tunggal putra, Athena 2004), dan Markis Kido/Hendra Setiawan (ganda putra, Beijing 2008).

Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan (kiri) dan Markis Kido (kanan), ketika meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008.AFP/ GOH CHAI HIN Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan (kiri) dan Markis Kido (kanan), ketika meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008.

Baca juga: Kiprah Timnas Indonesia di Olimpiade, Ketika Pasukan Garuda Merepotkan Uni Soviet

Tradisi emas Indonesia sempat terhenti pada Olimpiade London 2012.

Namun, empat tahun kemudian di Rio de Janeiro, Indonesia kembali merasakan manisnya medali emas Olimpiade melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

4. Panen medali di Sydney dan Beijing

Olimpiade Sydney 2000 dan Beijing 2008 menjadi penampilan terbaik Indonesia dalam sejarah Olimpiade hingga saat ini.

Perolehan medali terbanyak Indonesia di Olimpiade terjadi pada dua edisi Olimpiade tersebut.

Di Sydney dan Beijing, Indonesia sama-sama sukses membawa pulang total enam medali.

Pada Olimpiade Sydney 2000, enam medali Merah Putih yaitu satu emas (bulu tangkis), tiga perak (2 bulu tangkis, 1 angkat besi), dan dua perunggu (angkat besi).

Kemudian pada Olimpiade Beijing 2008, Indonesia kembali membawa pulang enam medali yaitu satu emas (bulu tangkis), satu perak (bulu tangkis), empat perunggu (3 angkat besi, 1 bulu tangkis).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Man United Vs Arsenal: Arteta Sebut Ten Hag Luar Biasa, Cuma Butuh Waktu

Liga Inggris
Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Ketika Jersey Milan Dihiasi Nama Indonesia, Tanda Cinta untuk Mama...

Liga Italia
Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Montreal Vs Inter Miami 2-3, Messi Dibuat Kesal Regulasi Baru MLS

Liga Lain
Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Borneo FC Bidik Championship Series Liga 1 untuk Kawinkan Gelar

Liga Indonesia
VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

VAR Siap di Championship Series, Apresiasi demi Fair Play

Liga Indonesia
Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Bekal di Thomas-Uber, Indonesia Siap Tempur Hadapi Thailand Open 2024

Badminton
PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

PSSI Akan Segera Bertemu Shin Tae-yong untuk Bahas Kontrak

Timnas Indonesia
Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Alasan Skuad AC Milan Gunakan Jersey Nama Ibu Kala Libas Cagliari

Liga Italia
Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Alasan Ten Hag Yakin Akan Bertahan di Manchester United

Liga Inggris
Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Menilik Statistik Perjuangan Timnas U23 Indonesia di Piala Asia-Playoff Olimpiade

Timnas Indonesia
Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

Exco PSSI Ungkap Reaksi Ernando Ari soal Marteen Paes

Timnas Indonesia
Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Championship Series: Hindari Sanksi Komdis, Persib Imbau Bobotoh

Liga Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Jalani Hal Penting dan Dasar Jelang Vs Korea Utara

Timnas U17 Putri Indonesia Jalani Hal Penting dan Dasar Jelang Vs Korea Utara

Timnas Indonesia
Man United Vs Arsenal, Ten Hag Tak Menyesal Sedetik Pun Latih MU

Man United Vs Arsenal, Ten Hag Tak Menyesal Sedetik Pun Latih MU

Liga Inggris
Opsi Persib Perpanjang Kontrak Pelatih Bojan Hodak, Durasi Panjang…

Opsi Persib Perpanjang Kontrak Pelatih Bojan Hodak, Durasi Panjang…

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com