"Kami juga akan langsung berdiskusi dengan pihak-pihak terkait jika ada lonjakan kasus," tutur Toshiro menambahkan.
Sebelumnya, Olimpiade Tokyo 2020 sudah ditentang oleh mayoritas masyarakat Jepang. Sebab, kasus positif Covid-19 di Ibu Kota Tokyo terus melonjak sejak awal Juli 2021.
Lonjakan kasus tersebut membuat pemerintah Jepang menetapkan status darurat Covid-19 untuk keempat kalinya di Ibu Kota Tokyo pada Senin (12/7/2021).
Baca juga: Pesan Liliyana Natsir untuk Atlet Indonesia yang Akan Tampil di Olimpiade Tokyo
Status darurat Covid-19 di Ibu Kota Tokyo itu akan berlaku sampai sampai 22 Agustus 2021.
Artinya, Olimpiade 2020 akan diselenggarakan ketika Ibu Kota Tokyo sedang berstatus darurat Covid-19.
Sebab, Olimpiade Tokyo 2020 dijadwalkan berlangsung selama dua pekan dari 23 Juli sampai 8 Agustus 2021.
Akibat status darurat Covif-19 di Ibu Kota Tokyo, Olimpiade 2020 dipastikan akan digelar tertutup alias tanpa penonton.
Hal itu sudah dikonfirmasi oleh pemerintah Jepang, panitia penyelanggara Olimpiade Tokyo 2020, dan Komite Internasional Olimpiade (IOC).
Pada Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia akan mengirim total 28 atlet dari delapan cabang olahraga.
Baca juga: Profil 2 Atlet Atletik Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020
Rincian dari delapan cabor tersebut adalah bulu tangkis, atletik, panahan, menembak, dayung, selancar, angkat besi, dan renang.
Dari dealapan cabor itu, bulu tangkis menjadi penyumbang atlet terbanyak untuk Indonesia, yakni 11 orang.
Adapun kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 secara resmi dilepas oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (8/7/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.