Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aturan Hukuman Penalti dalam Sepak Bola

Kompas.com - 17/07/2021, 12:00 WIB
Medikantyo Junandika Adhikresna

Penulis

Sumber IFAB

KOMPAS.com - Cabang olahraga sepak bola mempunyai bentuk hukuman bagi pelanggaran yang dilakukan pemain bertahan di dalam area kotak depan gawang.

Jika pemain mendapatkan hukuman di depan gawang dengan jarak sebelas meter disebut sebagai tendangan penalti.

Sebelas meter merupakan jarak dari titik putih tempat bola diletakkan untuk melakukan tendangan penalti, menuju garis gawang.

Titik putih tersebut berada dalam area kotak penalti, yang berukuran panjang 40 meter serta lebar 16,5 meter di depan gawang pada dua ujung lapangan sepak bola.

Hukuman tendangan penalti diberikan apabila wasit, sebagai pemimpin pertandingan, melihat pelanggaran oleh seorang pemain bertahan di dalam area tersebut.

Bentuk pelanggaran yang membuat wasit memberi hukuman tendangan penalti adalah berupa kontak fisik yang menghalangi penyerang lawan mencetak gol maupun terjadinya handball oleh pemain non-kiper.

Baca juga: Mengapa Pemain Belakang Jarang Ambil Tendangan Penalti?

Menurut buku peraturan Laws of the Game yang disusun oleh Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB), terdapat sejumlah ketentuan bagi penendang penalti saat melakukan tugasnya.

Ketentuaan bagi penendang penalti dalam permainan sepak bola seperti diatur oleh IFAB, di antaranya sebagai berikut:

  • Tendangan penalti harus dilakukan setelah wasit memberi isyarat melalui peluit
  • Penendang harus mengarahkan bola ke depan, atau mengarah ke gawang
  • Seorang penendang tidak boleh menyentuh bola hasil tendangannya apabila belum menyentuh pemain lain
  • Eksekusi penalti dianggap selesai apabila bola masuk ke gawang, mengarah keluar wilayah permainan, atau berhenti bergerak setelah ditendang.
  • Usai ditendang oleh pemain yang menghadapinya, bola telah dianggap kembali masuk dalam permainan

Apabila tendangan penalti tidak berjalan sesuai dengan ketentuan, maka wasit mempunyai hak untuk membatalkan proses tersebut.

Misalnya, ketika tendangan penalti dilakukan dan bola membentur mistar kemudian disentuh atau diarahkan menuju gawang oleh pemain yang sama, maka gol yang terjadi akan dianulir.

Wasit juga dapat mengulang proses tendangan penalti, apabila ada pelanggaran dari pihak kiper atau pemain bertahan yang melakukan pelanggaran.

Bentuk kesalahan dari pemain bertahan yang umum terjadi, sehingga wasit harus mengulang proses tersebut, adalah memasuki area penalti ketika tendangan dilakukan.

Tendangan penalti juga akan diulang kembali, apabila dalam prosesnya seorang kiper tidak berada di garis gawang saat berusaha menggagalkan tendangan penalti.

Baca juga: Tendangan Penalti dalam Sepak Bola: Aturan dan Syaratnya

Namun, apabila pemain bertahan dan kiper melakukan pelanggaran sementara bola hasil tendangan berhasil masuk ke gawang maka gol tetap dianggap sah.

Ketetapan akhir mengenai sah atau tidaknya gol dari tendangan penalti yang dilakukan, sepenuhnya berada di tangan wasit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com