KOMPAS.com - Eksekutor tendangan penalti biasanya adalah seorang penyerang atau pemain tengah. Hanya sedikit pemain belakang yang mengambil tendangan penalti, salah satunya adalah Sergio Ramos.
Selama gelaran Euro 2020, tercatat ada 17 tendangan penalti di mana sembilan di antaranya sukses dikonversi menjadi gol.
Dari sembilan penalti yang menjadi gol tersebut, semuanya dieksekusi oleh penyerang.
Beberapa pemain berposisi penyerang yang berhasil mencetak gol via tendangan penalti adalah Cristiano Ronaldo (vs Hongaria dan Perancis), Patrik Schick (vs Kroasia), dan Romelu Lukaku (vs Italia).
Sementara itu, pemain bertahan semisal bek kiri Swiss, Ricardo Rodriguez, gagal melaksanakan tugasnya ketika mengambil tendangan penalti kontra Perancis.
Baca juga: Hukuman Handball, dari Tendangan Bebas hingga Penalti
Adapun, Ricardo Rodriguez menjadi salah satu dari sedikit pemain belakang yang mengambil tendangan penalti pada Euro 2020.
Nama lainnya adalah wing-back Makedonia Utara, Ezgjan Alioski, yang juga gagal mencetak gol dari titik putih dalam pertandingan melawan Ukraina.
Kemudian pada babak adu penalti di fase gugur, juga tidak banyak pemain belakang yang maju sebagai eksekutor penalti.
Dari tiga pertandingan yang berakhir dengan adu penalti, tercatat hanya nama-nama Fabian Schar, Manuel Akanji (Swiss), Presnel Kimpembe (Perancis), dan Leonardo Bonucci (Italia) yang maju sebagai algojo penalti.
Lantas mengapa pemain bertahan atau bek jarang mengambil tendangan penalti dalam sebuah pertandingan?
Baca juga: Teknik Tendangan Penalti Hop, Gaya Khas Jorginho dan Bruno Fernandes
Sebuah tim biasanya telah menentukan siapa yang akan menjadi eksekutor ketika mereka mendapatkan tendangan penalti.
Pemain yang maju sebagai penendang adalah dia yang memiliki akurasi tinggi dalam urusan penalti atau punya kemampuan yang sangat baik mengeksekusi bola mati.
Tugas menjadi eksekutor penalti umumnya diemban oleh pemain menyerang, seperti Lionel Messi (Barcelona-timnas Argentina), Harry Kane (Tottenham Hotspur-timnas Inggris), dan Bruno Fernandes yang menjadi eksekutor penalti nomor satu Manchester United.
Namun, sebuah tim memiliki opsi kedua untuk penendang penalti jika penendang utama sedang tidak dalam performa terbaik. Penendang kedua ini bisa juga seorang striker atau pemain berposisi lain seperti gelandang atau bahkan pemain belakang.
Tidak ada aturan baku yang membuat seorang pemain belakang atau bek tidak bisa mengambil penalti.