KOMPAS.com - Tendangan penalti merupakan salah satu cara bagi sebuah tim untuk mencetak gol dalam permainan sepak bola.
Selain itu, tendangan penalti merupakan salah satu cara untuk menentukan pemenang dari sebuah pertandingan jika ditetapkan sebelum pertandingan berlangsung.
Adu tendangan penalti dilakukan setelah kedudukan dua tim imbang setelah bermain dalam waktu normal atau perpanjangan waktu.
Baru-baru ini, timnas Italia berhasil mengalahkan Spanyol pada semifinal Euro 2020 lewat babak tos-tosan alias adu penalti.
Italia dipastikan memetik kemenangan berkat keunggulan 4-2 pada babak adu penalti setelah bermain imbang 1-1 hingga extra time.
Baca juga: Profil Roberto Mancini, Aktor Utama di Balik Keperkasaan Timnas Italia
Pada babak tos-tosan, Gli Azzurri, julukan timnas Italia, mendapat giliran menendang lebih dulu. Manuel Locatelli ditunjuk sebagai algojo pertama.
Gelandang Sassuolo itu gagal menjalankan tugas setelah sepakannya mampu ditepis Unai Simon.
Beruntung bagi Gli Azzurri, penendang pertama Spanyol, Dani Olmo, juga gagal mengeksekusi penalti dengan sempurna.
Setelah itu, empat eksekutor dari Italia mampu menuntaskan tugas dengan baik. Mereka adalah Andrea Belotti, Leonardo Bonucci, Federico Berdardeschi, dan Jorginho.
Sementara dari kubu Spanyol, hanya ada dua eksekutor yang berhasil, yakni Thiago Alcantara dan Gerard Moreno. Adapun Alvaro Morata menyusul Dani Olmo yang gagal.
Baca juga: Makna di Balik Jersey Kandang Timnas Italia, Titik Awal Sejarah Baru
Pada babak tos-tosan, cara menendang penalti ala gelandang jangkar Italia, Jorginho menjadi sorotan.
Pemain berusia 29 tahun itu memiliki gaya penalti unik yang serupa dengan teknik yang digunakan gelandang serang Manchester United, Bruno Fernandes.
Jorginho melakukan lompatan sebelum dengan dingin memasukkan bola melewati kiper yang kebingungan.
Jorginho… ????
As Cold As Ice ™? pic.twitter.com/6FhvyV36uK
— LDN (@LDNFootbalI) July 7, 2021
Teknik tendangan penalti itu bernama hop. Sekilas teknik ini memiliki kemiripan dengan gaya menendang dengan berhenti sejenak dalam hitungan kurang dari satu detik.
Akan tetapi, teknik penalti hop berbeda karena sebelum Jorginho melakukan tendangan ia melakukan lompatan kecil terlebih dulu.
Baca juga: Harry Kane, dari Tumpul Jadi Tajam