KOMPAS.com - Adu penalti atau penalty shoot-out adalah cara untuk menentukan pemenang dalam sebuah pertandingan sepak bola. Adu tendangan penalti umumnya diterapkan pada kompetisi ketika sudah memasuki fase gugur.
Adu penalti dilakukan pada pertandingan yang harus ada pemenangnya alias tidak bisa berakhir dengan hasil imbang.
Babak adu penalti akan dilakukan jika kedua tim tetap bermain imbang selama 90 menit waktu normal dan 2 kali 15 menit babak perpanjangan waktu atau extra time.
Adapun, hasil adu tendangan penalti tidak dimasukkan ke dalam penghitungan skor. Adu penalti hanya digunakan untuk menentukan pemenang.
Baca juga: Dipakai Italia Saat Lawan Wales di Euro 2020, Apa Arti Ban Hitam dalam Sepak Bola?
Mengutip situs web FIFA Museum, ide penggunaan adu tendangan penalti untuk menentukan pemenang pada pertandingan yang berakhir imbang dicetuskan oleh Israel pada 1969.
Usulan Israel tersebut dilatar belakangi oleh hasil kurang memuaskan yang mereka raih pada pertandingan cabang olahraga sepak bola Olimpiade 1968.
Pada perempat final sepak bola Olimpiade 1968, Israel disingkirkan oleh Bulgaria melalui undian yang disebut dengan istilah drawing of lots setelah kedua tim bermain imbang 1-1.
Pada saat itu, undian menjadi cara untuk menentukan pemenang pada fase gugur jika pertandingan berakhir imbang karena babak adu penalti belum dikenal.
Hasil tersebut membuat Israel merasa dirugikan.
Baca juga: Makna Selebrasi Tutup Telinga Memphis Depay, Penyerang Belanda yang Bersinar di Euro 2020
Pada 24 Juli 1969, Michael Almog yang kemudian menjadi Ketua Asosiasi Sepak Bola Israel periode 1973-1982, mengirimkan proposal kepada FIFA yang isinya berupa usulan agar adu tendangan penalti digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan yang berakhir seri.
Kemudian pada 27 Juni 1970, Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) menggelar pertemuan di Inverness, Skotlandia, yang hasilnya menerima ide adu penalti yang diusulkan oleh Michael Almog.
Turnamen Piala Eropa juga menjadi bagian dari sejarah perkembagan adu penalti di dunia sepak bola.
Sebelum 1976, pemenang pertandingan Piala Eropa ditentukan dengan sistem yang sangat melelahkan. Sebagai contoh adalah partai final Piala Eropa 1968 yang mempertemukan Italia dengan Yugoslavia.
Pada saat itu, Italia bermain imbang 1-1 dengan Yugoslavia pada pertandingan final yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, 8 Juni 1968.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.