Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Adu Penalti dalam Sepak Bola

KOMPAS.com - Adu penalti atau penalty shoot-out adalah cara untuk menentukan pemenang dalam sebuah pertandingan sepak bola. Adu tendangan penalti umumnya diterapkan pada kompetisi ketika sudah memasuki fase gugur.

Adu penalti dilakukan pada pertandingan yang harus ada pemenangnya alias tidak bisa berakhir dengan hasil imbang.

Babak adu penalti akan dilakukan jika kedua tim tetap bermain imbang selama 90 menit waktu normal dan 2 kali 15 menit babak perpanjangan waktu atau extra time.

Adapun, hasil adu tendangan penalti tidak dimasukkan ke dalam penghitungan skor. Adu penalti hanya digunakan untuk menentukan pemenang.

Sejarah adu penalti

Mengutip situs web FIFA Museum, ide penggunaan adu tendangan penalti untuk menentukan pemenang pada pertandingan yang berakhir imbang dicetuskan oleh Israel pada 1969.

Usulan Israel tersebut dilatar belakangi oleh hasil kurang memuaskan yang mereka raih pada pertandingan cabang olahraga sepak bola Olimpiade 1968.

Pada perempat final sepak bola Olimpiade 1968, Israel disingkirkan oleh Bulgaria melalui undian yang disebut dengan istilah drawing of lots setelah kedua tim bermain imbang 1-1.

Pada saat itu, undian menjadi cara untuk menentukan pemenang pada fase gugur jika pertandingan berakhir imbang karena babak adu penalti belum dikenal.

Hasil tersebut membuat Israel merasa dirugikan.

Pada 24 Juli 1969, Michael Almog yang kemudian menjadi Ketua Asosiasi Sepak Bola Israel periode 1973-1982, mengirimkan proposal kepada FIFA yang isinya berupa usulan agar adu tendangan penalti digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan yang berakhir seri.

Kemudian pada 27 Juni 1970, Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) menggelar pertemuan di Inverness, Skotlandia, yang hasilnya menerima ide adu penalti yang diusulkan oleh Michael Almog.

Turnamen Piala Eropa juga menjadi bagian dari sejarah perkembagan adu penalti di dunia sepak bola.

Sebelum 1976, pemenang pertandingan Piala Eropa ditentukan dengan sistem yang sangat melelahkan. Sebagai contoh adalah partai final Piala Eropa 1968 yang mempertemukan Italia dengan Yugoslavia.

Pada saat itu, Italia bermain imbang 1-1 dengan Yugoslavia pada pertandingan final yang digelar di Stadion Olimpico, Roma, 8 Juni 1968.

Karena waktu itu adu tendangan penalti belum dikenal, Italia dan Yugoslavia harus melakukan pertandingan replay untuk menentukan pemenang.

Italia dan Yugoslavia kembali bertemu di Stadion Olimpico dua hari setelah final pertama. Hasilnya, Gli Azzurri menang 2-0 melalui gol Luigi Riva dan Pietro Anastasi.

Adapun, duel Cekoslowakia vs Jerman Barat pada partai puncak Piala Eropa 1976 tercatat menjadi final Piala Eropa pertama yang pemenangnya harus ditentukan melalui adu tendangan penalti.

Ketika itu, Cekoslowakia berhasil mengalahkan Jerman Barat melalui adu penalti yang berakhir 5-3 setelah kedua tim bermain imbang 2-2 pada waktu normal dan babak extra time.

Sementara itu, Euro 1996 yang digelar di Inggris hingga saat ini masih tercatat sebagai turnamen Piala Eropa dengan jumlah adu penalti terbanyak.

Pada Euro 1996, tercatat ada empat pertandingan yang harus diselesaikan dengan adu penalti yaitu Inggris vs Spanyol (4-2, perempat final), Perancis vs Belanda (5-4, perempat final), Republik Ceko vs Perancis (6-5, semifinal), dan Jerman vs Inggris (6-5, semifinal).

https://www.kompas.com/sports/read/2021/06/24/22000058/sejarah-adu-penalti-dalam-sepak-bola

Terkini Lainnya

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Hasil Napoli Vs AS Roma 2-2: Drama Dua Penalti, Abraham Selamatkan I Giallorossi

Liga Italia
Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Hasil Nott Forest Vs Man City: Assist De Bruyne ke Haaland Berbuah Rekor, City Berjaya

Liga Inggris
Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Reaksi Persib soal Jadwal Championship Series Liga 1 Menyesuaikan Timnas U23

Liga Indonesia
3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

3 Skenario Timnas U23 Indonesia Raih Tiket Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia
Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Saat Pelatih Uzbekistan Tak Gentar Gemuruh Suporter Indonesia...

Timnas Indonesia
Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Hasil Tottenham Vs Arsenal 2-3, Meriam London Sukses Raih Poin Penuh

Liga Inggris
Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Klasemen MotoGP 2024: Jorge Martin Teratas, Bagnaia Kedua

Motogp
Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Syarat Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan Diperbolehkan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Piala Asia U23 2024: STY Tak Terbebani Olimpiade, Mau Cetak Sejarah

Timnas Indonesia
Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Hasil MotoGP Spanyol 2024: Bagnaia Hattrick Menang di Jerez, Marquez Kedua

Motogp
Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Prediksi Susunan Pemain Timnas U23 Indonesia Vs Uzbekistan, Tanpa Struick

Timnas Indonesia
Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Hasil Inter Vs Torino: Diwarnai Kartu Merah, Calhanoglu Bawa Nerazzurri Menang

Liga Italia
Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Pemain Uzbekistan: Indonesia Tim Kuat, Jalan Laga Akan Ketat

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Indonesia Vs Uzbekistan, Tekad Witan dan Pelajaran Piala AFF 2022

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik 'Gila' Uzbekistan

Piala Asia U23 2024: Jurus STY Atasi Statistik "Gila" Uzbekistan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke