Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kejutan dari Tim Akrobatik AU Bela Diri Jepang di Olimpiade Tokyo

Kompas.com - 22/06/2021, 23:13 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber Kyodonews

Tamayo Marukawa mengatakan seluruh vaksin akan diberikan kepada tiga prioritas penerima.

Pertama adalah para relawan yang bekerja di perkampungan atlet.

Kedua, vaksin ditujukan untuk para anggota komite organisasi Olimpiade Tokyo.

"Prioritas ketiga adalah vaksinasi untuk para wartawan lokal yang meliput Olimpiade," tutur Tamayo Marukawa.

Sementara itu, pada 1 Juni 2021, para anggota komite organisasi sudah mendapatkan vaksinasi.

Urutan berikutnya pada Kamis (17/6/2021) adalah para relawan yang bekerja di perkampungan atlet.

Lokasi vaksinasi untuk para relawan itu ada di Ajinomoto Training Center (ATC) di Kita Ward, Tokyo.

Jepang tengah memerangi gelombang keempat pandemi Covid-19 sejak delapan minggu tatkala gaung pelaksanaan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020 mengemuka.

Kini 10 prefektur di Jepang, termasuk Tokyo berstatus darurat hingga 20 Juni 2021.

Sementara itu, program vaksinasi di Jepang berjalan lambat.

Eko Yuli Irawan saat ditemui di Cross Fit 6221, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).KOMPAS.com/FARAHDILLA PUSPA Eko Yuli Irawan saat ditemui di Cross Fit 6221, Kuningan, Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Pemerintah Jepang dalam data terkininya menyebut baru sekitar 3 persen dari 128 juta penduduk yang sudah mendapat suntikan vaksinasi.

Tercatat ada 74.000 kasus Covid-19 dengan angka kematian hingga 13.000 orang.

Jepang, sekarang, memulai vaksinasi bagi atletnya yang ikut ambil bagian dalam Olimpiade dan Paralimpik Tokyo pada Selasa (1/6/2021).

Terkini, pemerintah Jepang mengumumkan pada Rabu (9/6/2021) bahwa ada total kasus baru Covid-19 per hari hingga 1.710.

Simulasi Olimpiade TokyoDok. PBSI Simulasi Olimpiade Tokyo

Angka ini turun jika dibandingkan dengan puncak gelombang keempat pandemi corona di Jepang pada pertengahan Mei 2021 yang mencapai 7.000 kasus harian.

Pada masa puncak itu, angka kematian mencapai 80 orang.

Di ibukota, Tokyo, jumlah kasus turun menjadi 501 kasus, sekarang.

Angka ini turun setengah jika dibandingkan pada Mei 2021.

Angka ini juga menunjukkan bahwa sejak 3 Juni 2021 jumlah kasus harian mencapai 500 untuk kali pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com