TOKYO, KOMPAS.com - Korea Utara sudah menyatakan diri absen pada perhelatan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
"Kami melindungi atlet kami dari Covid-19," kata pernyataan resmi Pyongyang pada Senin (7/6/2021).
Mundurnya Korea Utara adalah kali pertama sejak negara itu juga tak ambil bagian pada Olimpiade Seoul 1988.
Menariknya, pada Olimpiade Tokyo 1964, Korea Utara pun tak berpartisipasi.
Baca juga: Sudah Ada yang Akan Ambil 7.000 Jam Liputan Olimpiade Tokyo
Sementara itu, sebanyak 70.000 relawan untuk Olimpiade dan Paralimpik Tokyo akan mendapat vaksinasi Covid-19.
"Program ini untuk membuat Olimpiade dan Paralimpik Tokyo makin aman dan sehat," kata Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa, Selasa (8/6/2021).
Sebelumnya pula, ada 3.500 dari 40.000 relawan pemandu kota hengkang dari kepanitiaan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
Para relawan ini bertugas memandu delegasi asing baik atlet, ofisial, dan pelatih yang negara mereka memilih kota-kota di Jepang sebagai pusat latihan internal.
Mundurnya para relawan berkait dengan pembatalan delegasi asing yang tak jadi menetap sementara lantaran pandemi Covid-19 yang masih melanda Jepang.
"Ada sekitar 11 prefektur yang batal menjadi tuan rumah," kata warta NHK pada Senin (7/6/2021).
Data terkini dari Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa menunjukkan bahwa 105 kota di seluruh Jepang membatalkan diri sebagai tuan rumah tim-tim luar negeri untuk Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020.
Berturut-turut, Chiba mencatatkan angka mundurnya para relawan terbesar.
"Angkanya mencapai 1.083 orang relawan," kata warta media itu.
Chiba bisa dikatakan prefektur yang letaknya dekat dengan Tokyo.
Chiba ada di bagian timur Tokyo.