TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang menegaskan bahwa Olimpiade dan Paralimpik Tokyo tetap berlangsung meski pandemi Covid-19 masih melanda Jepang.
Dalam hitungan waktu, Olimpiade akan digelar sekitar 50 hari lagi.
Persisnya, pada 23 Juli 2021.
Sementara itu, perhelatan Olimpiade dan Paralimpik mendapat respons media berkenaan dengan peliputan acara.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, 70.000 Relawan Akan Dapat Vaksinasi
Pihak penyelenggara, Tokyo 2020, mengabarkan bahwa media NBCUniversal menyatakan bakal melakukan peliputan 7.000 jam untuk pesta olahraga terakbar di dunia.
"Kami menggunakan jaringan televisi dan platform streaming Peacock," kata pernyataan NBCUniversal pada Senin (7/6/2021).
Sebelumnya, Sebanyak 70.000 relawan untuk Olimpiade dan Paralimpik Tokyo akan mendapat vaksinasi Covid-19.
"Program ini untuk membuat Olimpiade dan Paralimpik Tokyo makin aman dan sehat," kata Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa, Selasa (8/6/2021).
Sebelumnya pula, ada 3.500 dari 40.000 relawan pemandu kota hengkang dari kepanitiaan Olimpiade dan Paralimpik Tokyo.
Para relawan ini bertugas memandu delegasi asing baik atlet, ofisial, dan pelatih yang negara mereka memilih kota-kota di Jepang sebagai pusat latihan internal.
Mundurnya para relawan berkait dengan pembatalan delegasi asing yang tak jadi menetap sementara lantaran pandemi Covid-19 yang masih melanda Jepang.
"Ada sekitar 11 prefektur yang batal menjadi tuan rumah," kata warta NHK pada Senin (7/6/2021).
Data terkini dari Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa menunjukkan bahwa 105 kota di seluruh Jepang membatalkan diri sebagai tuan rumah tim-tim luar negeri untuk Olimpiade dan Paralimpik Tokyo 2020.
Berturut-turut, Chiba mencatatkan angka mundurnya para relawan terbesar.
"Angkanya mencapai 1.083 orang relawan," kata warta media itu.