KOMPAS.com - Bagi pecinta ajang balap motor MotoGP, pasti sudah tidak asing dengan istilah highside dan lowside.
Istilah highside dan lowside merupakan jenis kecelakaan yang sering dialami setiap pebalap MotoGP.
Lantas apa itu highside dan lowside dalam MotoGP?
Baca juga: Perbedaan Motor MotoGP, Moto2, dan Moto3
Dilansir dari MotorcycleHowTo.net, highside merupakan jenis kecelakaan yang bisa membuat pengendara atau pebalap cedera parah karena terpental dari motor dan menghantam permukaan dengan keras.
Highside biasanya terjadi akibat pengendara atau pebalap kehilangan kendali pada roda belakang motor saat menikung.
Hal ini bisa terjadi karena rem belakang yang terkunci atau karena ban yang kehilangan traksi saat berakselerasi.
Pemicunya bisa karena pengereman yang salah ataupun ban yang kehilangan daya cengkeram.
Baca juga: Fungsi Punuk di Pakaian Pebalap MotoGP
Saat terjadi highside, roda belakang biasanya tidak akan tetap lurus sejalan dengan roda depan, melainkan berlawanan ke sisi yang lain.
Kondisi inilah yang bisa membuat pengendara terpental ke udara.
BIG crash for @Luca_Marini_97 in FP2 ????
The #Moto2 championship leader got launched from his bike on the fast downhill Turn 5 left-hander ????#FrenchGP ???????? pic.twitter.com/Frg2olJLZX
— MotoGP™???? (@MotoGP) October 9, 2020
Contoh pebalap yang pernah mengalami highside crash yaitu, adik tiri Valentino Rossi, Luca Marini, Alex Marquez, hingga Marc Marquez.
???? @marcmarquez93 will undergo surgery after this horrendous crash at Jerez!
We wish the world champion the very best in his recovery! ????#SpanishGP ???????? pic.twitter.com/BOSmDo7dfG
— MotoGP™???? (@MotoGP) July 19, 2020
Amazing to see @alexmarquez73 walk away from this crash! ????
Showing his bravery, he was back on track a few minutes later! ????#ValenciaGP ???? pic.twitter.com/in7NFRFWne
— MotoGP™???? (@MotoGP) November 14, 2020
Baca juga: Kenapa Ban MotoGP Diselimuti Sebelum Balapan?
Sama seperti highside, lowside merupakan jenis kecelakaan yang disebabkan karena kehilangan grip kedua atau salah satu ban tanpa mendapatkan traksi kembali.
Adapun lowside paling sering terjadi ketika pebalap kehilangan grip di bagian depan (front end).
Berbeda dengan highside, pebalap yang mengalami lowside tidak terbanting dari motor.
Paling sering lowside terjadi karena pebalap kehilangan traksi roda depan.
Baca juga: Sistem Penghitungan Poin MotoGP
Dan insiden ini umumnya lebih aman dan jarang membuat pebalap cedera parah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.