Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Julukan Tim Samba bagi Timnas Brasil

Kompas.com - 17/05/2021, 17:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

Agar tak kalah suara dari fans tuan rumah, para pendukung timnas Brasil lantas menari samba sambil berteriak "Samba! Samba!" untuk membakar semangat para pemain.

Sementara itu, para pemain Brasil tampil menggila di atas lapangan. Sang tuan rumah Swedia berhasil mereka kalahkan dengan skor 5-2.

Vava dan Pele sama-sama memborong dua gol, sementara satu gol lagi disumbangkan oleh Mario Zagallo. Adapun, Swedia cuma bisa mencetak dua gol melalui Nils Liedholm dan Tore Simonsson.

Brasil pun tampil sebagai juara Piala Dunia 1958.

Baca juga: Kisah Kehancuran Karier Adriano, Sang Kaisar Pemilik Kaki Kiri Maut

Sepekan setelah Brasil menjuarai Piala Dunia 1958, jurnalis John Mulliken menulis sebuah artikel berjudul "The Samba No One Could Match" yang ditebitkan oleh majalah Sports Illustrated.

Dalam artikel tersebut, Mulliken menggambarkan permainan Brasil pada laga final kontra Swedia dengan dua kata yaitu "artistik" dan "memesona".

"Artistik, pemain-pemain Brasil yang memesona, yang tidak menyukai jenis pertahanan tekel keras yang menjadi ciri khas sepak bola Eropa. Mereka sempat diperkirakan bakal direpotkan oleh gaya tembakan langsung dari Swedia."

Pada partai puncak Piala Dunia 1958 menghadapi Swedia, Brasil memang memperagakan sepak bola indah, seindah tarian samba.

Salah satu aksi yang mengundang decak kagum sekaligus menunjukkan keindahan sepak bola Brasil dilakukan oleh Pele yang menjebol gawang Swedia dengan cara mencungkil bola melewati atas kepala lawan, lalu diakhiri dengan tendangan voli kaki kanan.

Dari situlah, sebutan Tim Samba kemudian melekat kepada timnas Brasil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com