Sistem tersebut semakin dikenal luas ketika Helenio Herrera menggunakannya ketika melatih Inter Milan.
Baca juga: Apa Itu Cedera Hamstring?
Herrera memodifikasi sistem verrou ala Karl Rappan dengan memasukkan unsur fleksibilitas pemain untuk melakukan serangan balik cepat dalam formasi 5-3-2.
Bentuk fleksibilitas yang diusung oleh Herrera terlihat pada sosok Giacinto Facchetti yang menjelma menjadi pemain tajam meski posisinya adalah full-back kiri.
Giacinto Facchetti & Helenio Herrera.#inter pic.twitter.com/ukC3H06uMn
— Olympia (@olympia_vintage) May 2, 2021
Ketika Inter Milan menjuarai Serie A musim 1965-66 di bawah asuhan Helenio Herrera, Facchetti mampu mencetak 10 gol dari 32 penampilan.
Meski memiliki Facchetti yang merupakan bek sayap tajam, Herrera tak melupakan faktor paling penting dalam sistem Catenaccio yaitu sweeper atau libero yang ditempati oleh kapten Inter saat itu, Armando Picchi.
Catenaccio versi Helenio Herrera menggunakan empat pemain bertahan yang akan menjaga penyerang lawan secara ketat dengan menerapkan man-marking.
Sementara itu, libero bertugas untuk membersihkan bola yang mengarah ke area pertahanan.
Catenaccio yang dalam bahasa Italia juga berarti kunci gerendel, pun semakin identik dengan sepak bola Italia.
Meski bukan orang pertama yang menerapkannya, nama Helenio Herrera akan selalu muncul pertama ketika membahas Catenaccio.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.