Pandemi Covid-19 memang membuat pemerintah Jepang mesti cermat menghadapinya.
Lantaran itulah, lanjut Hartono, banyak negara, mungkin saja tidak jadi mengirim atletnya untuk berlaga.
Penanganan pandemi Covid-19, dalam pandangan Hartono, memang mwemerlukan semacam sistem keluar masuk antarnegara secara sama.
"Kalau sudah ada sistem yang sama, barulah bisa dimulai (Olimpiade)," ucapnya.
Hartono mengambil contoh mengenai vaksinasi yang sedang berlangsung, juga di Ibdonesia.
"Kita memang sudah vaksinasi. Meskipun kita punya bukti, kita sudah vaksinasi, belum tentu kita diterima di negara lain," katanya.
Sejauh ini, lanjut Hartono, banyak negara belum membakukan aturan penerimaan orang keluar masuk antarnegara.
Berkenaan dengan itulah, secara pribadi, Hartono melihat opsi penundaan kembali Olimpiade Tokyo.
"Setidaknya, penundaan hingga pandemi ini berkurang," ujar Hartono.
Pada bagian selanjutnya, Hartono juga melihat bahwa perekonomian Jepang selama sekitar setahun lebih pandemi terbilang relatif stabil.
"Indeks Nikkei memang pernah terkoreksi hingga 23.000. Namun, kini kembali lagi ke 28.000," kata Hartono.
Selain indeks Nikkei, mata uang Jepang, yen, dalam pandangan Hartono, juga menjadi mata uang yang relatif stabil di tengah masa pandemi.
"Ekspor Jepang di masa pandemi ini kan juga stabil," tutur Hartono.
Dalam pergerakan bisnis pada perusahaan yang dipimpinnya, Hartono menerangkan bahwa Nikkei termasuk yang menjadi fokus perhatian, selain harga emas yang diperdagangkan di bursa berjangka.
"Kontribusi bisnis kami, 80 persennya berasal dari produk emas berjangka," kata Hartono.
Sampai dengan akhir 2021, terang Hartono, EWF mematok target volume transaksi hingga 1,1 juta lot dengan penambahan nasabah baru dapat menyentuh angka 5.000 nasabah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.