Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olimpiade Tokyo, Pandemi Covid-19 Masih Melanda, Pemerintah Jepang Mesti Cermat

Kompas.com - 06/05/2021, 07:11 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurang dari 100 hari jelang pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021, Jepang masih mencatatkan angka kematian tinggi pandemi Covid-19.

"Angka kematian mencapai 10.000 orang," kata pernyataan terkini Kementerian Kesehatan Jepang, Rabu (14/4/2021).

Angka kematian itu, bila dibandingkan dengan berbagai negara di dunia mungkin lebih kecil.

Namun, angka itu menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia.

Pada saat sama, angka pandemi Covid-19 mencatatkan pertumbuhan hingga 1.000 kasus di Osaka.

Baca juga: Olimpiade Tokyo, Masih Pandemi, Uji Coba Marathon Hanya Diikuti 93 Pelari

"Ini peningkatan jumlah yang tinggi kali pertama di Osaka," kata pernyataan pemerintah Kota Osaka.

Pada pertengahan Februari 2021, Jepang melakukan vaksinasi untuk para tenaga medis.

Namun begitu, program vaksinasi melambat lantaran pasokan dari Pfizer yang terkendala distribusinya.

Sementara, vaksinasi untuk kelompok lanjut usia, di atas 60 tahun, berlangsung mulai 12 April 2021.

Ilustrasi penyebaran virus coronaShutterstock Ilustrasi penyebaran virus corona

Jika para atlet jadi mendapat vaksinasi, mereka mesti menanti urutan setelah vaksinasi para lansia.

Terbaru, PM Yoshihide Suga pada Minggu (25/4/2021), mendeklarasikan kembali kondisi negara darurat Covid-19 hingga 11 Mei 2021 untuk Tokyo.

Kebijakan sama berlaku juga untuk tiga prefektur di barat Jepang yakni Osaka, Kyoto, dan Hyogo.

Pebasket 3x3 putri Indonesia, Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi, menjalani tes PCR menjelang persiapan menghadapi Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021 dalam turnamen di Graz, Austria, 24-30 Mei 2021. PERBASI Pebasket 3x3 putri Indonesia, Dewa Ayu Made Sriartha Kusuma Dewi, menjalani tes PCR menjelang persiapan menghadapi Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021 dalam turnamen di Graz, Austria, 24-30 Mei 2021.

Kesan

Medali Olimpiade Tokyo yang dibuat dari limbah elektronik. 6 juta di antaranya adalah limbah ponsel lawas yang diperoleh dari NTT DoCoMo.Engaget Medali Olimpiade Tokyo yang dibuat dari limbah elektronik. 6 juta di antaranya adalah limbah ponsel lawas yang diperoleh dari NTT DoCoMo.

Sementara itu, Direktur PT Equityworld Futures (EWF) Hartono Gunawan, pada Rabu (5/4/2021), mengatakan kepada Kompas.com, di tengah pandemi Covid-19, jangan muncul kesan adanya paksaan perhelatan Olimpiade Tokyo mulai 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.

"Masih ada masalah pandemi corona yang dihadapi banyak negara," tuturnya.

Pandemi Covid-19 memang membuat pemerintah Jepang mesti cermat menghadapinya.

Lantaran itulah, lanjut Hartono, banyak negara, mungkin saja tidak jadi mengirim atletnya untuk berlaga.

Obor Olimpiade 2020 saat dipamerkan ke publik pada 1 Juni 2019 di Tokyo. AFP/BEHROUZ MEHRI Obor Olimpiade 2020 saat dipamerkan ke publik pada 1 Juni 2019 di Tokyo.

Penanganan pandemi Covid-19, dalam pandangan Hartono, memang mwemerlukan semacam sistem keluar masuk antarnegara secara sama.

"Kalau sudah ada sistem yang sama, barulah bisa dimulai (Olimpiade)," ucapnya.

Hartono mengambil contoh mengenai vaksinasi yang sedang berlangsung, juga di Ibdonesia.

"Kita memang sudah vaksinasi. Meskipun kita punya bukti, kita sudah vaksinasi, belum tentu kita diterima di negara lain," katanya.

Sejauh ini, lanjut Hartono, banyak negara belum membakukan aturan penerimaan orang keluar masuk antarnegara.

Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer berbasis mRNA. Kini vaksin Pfizer dapat disimpan di suhu kulkas biasa.SHUTTERSTOCK/ lupmotion Ilustrasi vaksin Covid-19 Pfizer berbasis mRNA. Kini vaksin Pfizer dapat disimpan di suhu kulkas biasa.

Berkenaan dengan itulah, secara pribadi, Hartono melihat opsi penundaan kembali Olimpiade Tokyo.

"Setidaknya, penundaan hingga pandemi ini berkurang," ujar Hartono.

Pada bagian selanjutnya, Hartono juga melihat bahwa perekonomian Jepang selama sekitar setahun lebih pandemi terbilang relatif stabil.

"Indeks Nikkei memang pernah terkoreksi hingga 23.000. Namun, kini kembali lagi ke 28.000," kata Hartono.

Menurut Direktur PT Equityworld Futures Hartono Gunawan, pada Rabu (5/4/2021), di tengah pandemi Covid-19, jangan muncul kesan adanya paksaan perhelatan Olimpiade Tokyo mulai 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021.

Menurut hematnya, selama pandemi perekonomian Jepang relatif stabil. 
Kompas.com/JOSEPHUS PRIMUS Menurut Direktur PT Equityworld Futures Hartono Gunawan, pada Rabu (5/4/2021), di tengah pandemi Covid-19, jangan muncul kesan adanya paksaan perhelatan Olimpiade Tokyo mulai 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021. Menurut hematnya, selama pandemi perekonomian Jepang relatif stabil.

Selain indeks Nikkei, mata uang Jepang, yen, dalam pandangan Hartono, juga menjadi mata uang yang relatif stabil di tengah masa pandemi.

"Ekspor Jepang di masa pandemi ini kan juga stabil," tutur Hartono.

Dalam pergerakan bisnis pada perusahaan yang dipimpinnya, Hartono menerangkan bahwa Nikkei termasuk yang menjadi fokus perhatian, selain harga emas yang diperdagangkan di bursa berjangka.

 Ilustrasi vaksinasi. Dok. Shutterstock Ilustrasi vaksinasi.

"Kontribusi bisnis kami, 80 persennya berasal dari produk emas berjangka," kata Hartono.

Sampai dengan akhir 2021, terang Hartono, EWF mematok target volume transaksi hingga 1,1 juta lot dengan penambahan nasabah baru dapat menyentuh angka 5.000 nasabah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bush Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com