TOKYO, KOMPAS.com - Masih belum terkendalinya pandemi Covid-19 membuat Perdana Menteri Yoshihide Suga kembali menetapkan status darurat pada 4 prefektur sejak Minggu (25/4/2021).
"Penetapan berlaku hingga Selasa (11/5/2021)," kata PM Suga.
Keempat prefektur itu adalah Tokyo dan tiga tiga prefektur di barat Jepang yakni Osaka, Kyoto, dan Hyogo.
Sudah barang tentu, penetapan status darurat untuk 4 prefektur ini mempersulit kerja persiapan pembukaan Olimpiade Tokyo nanti pada 23 Juli 2021.
Baca juga: Olimpiade Tokyo, Ada Kebutuhan 500 Nakes
Sementara itu, kurang dari 100 hari menjelang pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021, Komite Olimpiade Jepang (JOC) membutuhkan sekitar 500 tenaga kesehatan.
"Para nakes ini akan bertugas selama Olimpiade dan Paralimpik Tokyo," kata Presiden JOC Toshiro Muto dalam keterangan terkininya.
Pencarian 500 nakes ini bakal menghadapi tantangan lantaran konsentrasi Jepang masih memerangi pandemi Covid-19.
Masih tingginya kasus Covid-19 di Tokyo membuat pemerintah setempat memberlakukan kembali kebijakan pengendalian pandemi sejak Senin (12/4/2021).
Olimpiade Tokyo akan berlangsung hingga 8 Agustus 2021.
Kurang dari 100 hari jelang pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021, Jepang masih mencatatkan angka kematian tinggi pandemi Covid-19.
"Angka kematian mencapai 10.000 orang," kata pernyataan terkini Kementerian Kesehatan Jepang, Rabu (14/4/2021).
Angka kematian itu, bila dibandingkan dengan berbagai negara di dunia mungkin lebih kecil.
Namun, angka itu menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan Asia.
Pada saat sama, angka pandemi Covid-19 mencatatkan pertumbuhan hingga 1.000 kasus di Osaka.
"Ini peningkatan jumlah yang tinggi kali pertama di Osaka," kata pernyataan pemerintah Kota Osaka.
Pada pertengahan Februari 2021, Jepang melakukan vaksinasi untuk para tenaga medis.
Namun begitu, program vaksinasi melambat lantaran pasokan dari Pfizer yang terkendala distribusinya.
Sementara, vaksinasi untuk kelompok lanjut usia, di atas 60 tahun, berlangsung mulai 12 April 2021.
Jika para atlet jadi mendapat vaksinasi, mereka mesti menanti urutan setelah vaksinasi para lansia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.