KOMPAS.com - Ronaldo de Assis Moreira alias Ronaldinho menjalani periode karier indah saat berseragam klub peserta Liga Spanyol, FC Barcelona.
Gelar juara kompetisi teratas Liga Spanyol, LaLiga, serta trofi titel lain seperti Liga Champions dan Piala Super Eropa dipersembahakn Ronaldinho ketika membela Barcelona.
Bahkan atas penampilannya bersama Barcelona, Ronaldinho sukses meraih gelar sebagai pesepak bola terbaik pilihan FIFA pada 2004 dan 2005, sekaligus trofi Ballon d’Or edisi 2005.
Sayangnya, momen perpisahan Ronaldinho dengan FC Barcelona pada 2008 harus diwarnai dengan catatan kelam, berupa drama pembunuhan karakter sang pemain oleh petinggi klub.
Keinginan dewan direksi FC Barcelona untuk menyingkirkan Ronaldinho sudah muncul sejak 2006, ketika sang pemain kembali dalam keadaan kurang fit usai membela Brazil di ajang Piala Dunia.
Performa sang pemain dinilai menurun, ditambah rentetan gangguan kondisi fisik berupa cedera, sehingga tidak memuaskan petinggi Barcelona.
Baca juga: Profil Ricardo Kaka, Peraih Satu Gelar Ballon dOr
Joan Laporta, Presiden Barcelona ketika itu, merasa adanya perubahan drastis dalam diri Ronaldinho yang membuatnya jarang tampil optimal.
“Kami sempat percaya padanya melihat apa yang sudah dilakukannya untuk klub ini,” ujar Laporta dalam wawancara kepada saluran televisi Canal+.
“Namun, yang terjadi adalah sebaliknya karena Ronaldinho sebenarnya sudah ditinggalkan, terlepas adanya dukungan dari banyak orang.”
Seperti dilansir dari laman Guardian, Ronaldinho mulai mendapat kritik terbuka dari penyerang sekaligus rekan setimnya di Barcelona, Samuel Eto’o, pada Februari 2007.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.