Jika diperlukan, proposal seperti yang dirumuskan pada awalnya, bisa diperhitungkan kembali dengan semua isu-isu dipecahkan, selalu untuk kebaikan dunia sepak bola.
Analisis mendalam akan dilakukan, tetapi dibutuhkan waktu dan harus secara hati-hati untuk menghindari tindakan gegabah.
Baca juga: Andrea Agnelli: European Super League Tidak Dapat Berlanjut
Pada saat bersamaan, Presiden Barcelona, Joan Laporta, juga turut memberikan pernyataannya dan menegaskan bahwa proyek Super League belum tamat.
“Proyek Super League masih ada. Kami terbuka untuk berdialog dengan UEFA. Harus ada kompetisi menarik berdasarkan prestasi olahraga juga. Saya pikir akan ada kesepakatan," kata Laporta.
Barça president Joan Laporta to TV3: “The #SuperLeague project is still there. We're open to having a dialogue with UEFA. There has to be an attractive competition based on sporting merits too. I think there will be an agreement...”. ???? #FCB
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) April 22, 2021
Ditangguhkannya proyek Eueropean League sendiri tak telepas dari kontrakdiksi yang mencuat dari berbagai elemen sepak bola.
Salah satunya karena ESL mengganggu eksistensi kompetisi resmi UEFA, yakni Liga Champions dan Liga Europa.
Selain itu, ESL juga dinilai mengurangi esensi dari sepak bola itu sebab berorientasi pada bisnis semata dan tim-tim pelopor tak bisa terdegradasi dari kompetisi tersebut.
Pernyataan Barcelona ini sendiri menyusul statement 10 klub pendiri lain terkait penyelenggaraa ESL.
Kini, tersisa Real Madrid selaku klub pendiri yang belum mengeluarkan pernyataan soal European Super League.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.